JAYAPURA (PB.COM)—Tinggal menghitung jam, Mgr. Yanuarius Teofilus Matopai You, Pr akan ditahbiskan menjadi Uskup Jayapura oleh Mgr. Piero Pioppo, Nuncio Apostolic Archbishops-Duta Besar Tahta Suci Vatikan Untuk Indonesia pada Kamis, 2 Februari 2023. Mgr Yan You akan naik ke tahta Keuskupan Jayapura menggantikan Mgr. Leo Laba Ladjar, OFM yang telah memasuki masa pension atau emeritus.

Seluruh umat Katolik di Tanah Papua tentu sangat gembira. Sebab apa yang diharapkan dan dinantikan akhirnya terwujud yakni seorang gembala keuskupan Orang Asli Papua di Bumi Cenderawasih tercinta. Sesuai dengan namanya “matopai” dalam bahasa Mee yang artinya “sang pembuat sejarah,” Mgr. Yan You, Pr menjadi sang pendobrak sejarah uskup pertama Orang Asli Papua di seluruh keuskupan di Tanah Papua.

Bupati Spei Bidana didampingi istri dan anak tercinta.

 

Menanggapi hal ini, Bupati Pegunungan Bintang, Spei Yan Bidana, ST.M.Si sebagai salah satu kader dan umat Katolik Keuskupan Jayapura mengaku sangat bangga. Menurutnya, dengan ditahbiskannya Uskup Yan You, tidak hanya menjadi tonggak sejarah kebangkitan Gereja Katolik, tetapi juga seluruh umat Kristen di Tanah Papua.

“Jadi ini bukan saja kegembiraan iman kita orang Katolik saja, tetapi juga seluruh denominasi gereja di Papua bahwa telah terwujud doa dan harapan kita semua akan hadirnya Uskup Orang Asli Papua. Semoga dengan momen ini, iman kita sebagai orang Kristen di Papua terus bertumbuh dan berkembang,” kata ujar Bupati Spei Bidana di sela-sela giatnya mengantar sumbangan babi dan hasil bumi kepada Panitia Tahbisan Uskup di Kapela Stasi Angkasa, Jayapura, Selasa, 31 Januari 2023.

Mantan Kepala Bappeda Pegubin ini mengatakan, Gereja Katolik sudah masuk ke Papua sejak 160 tahun yang lalu. Karena itu, penantian ini tentu bukanlah waktu yang singkat. Selama masa itulah, seluruh umat Katolik berdoa dan berharap agar akan ada gembala keuskupan dari kalangan pribumi Papua.

Spei juga mengaku, guna menyiapkan gembala umat Katolik Papua, dirinya terlibat untuk membahas, merancang dan mendorong berdirinya Seminari Menengah sebagai panti pendidikan calon imam atau pastor Katolik, sebelum masuk ke Seminari Tinggi atau jenjang kuliah teologi dan filsafat.

“Dan puji Tuhan sejak ada seminari, sekarang anak-anak kita banyak yang telah menjadi pastor. Saya yakin dan percaya bahwa suatu saat, akan ada juga Uskup Orang Asli Papua di Keuskupan Timika, Merauke maupun Sorong. Tuhan sudah jawab doa kita hari ini, tapi kita harus terus berdoa,” tegasnya.

Pastor Deken Dekenat Pegubin, RD James Kosay, Pr ketika digotong mahasiswa Pegubin.

 

Pastor Deken Dekenat Pegunungan Bintang RD James Kosay, Pr menegaskan momen pentahbisan Uskup Jayapura Mgr Yan You sebagai putra asli Papua pertama hendaknya dimaknai secara iman dan pengharapan orang Papua.

“Air itu mengalir dari atas ke bawah, tidak pernah dari bawah ke atas. Matahari terbit dari Timur, bukan dari Barat. Ini kami orang Timur, kami yang punya air, kami yang punya matahari. Kami berharap dengan momen ini, ada dasar yang kuat yang kita buat agar iman kita orang Papua juga akan terus tumbuh dan berkembang. Kita harus yakin itu,” ujar James dengan nada filosofis.

Mgr. Yanuaris Theofilus Matopai You, Pr lahir di Kampung Uwebutu, Kabupaten Paniai, 1 Januari 1969. Putra dari pasangan Lukas You dan Rosalina Tatogo ini ditahbiskan menjadi imam projo Keuskupan Jayapura, 16 Juni 1991 oleh Uskup Jayapura, Mgr. Herman Munninghoff, OFM di Nabire. Saat ini, ia dipercayakan menjadi Ketua Sekolah Tinggi Filsafat Teologi (STFT) Fajar Timur, Abepura.

Usai menerima Sakramen Imamat dan ditahbiskan menjadi imam diosesan Keuskupan Jayapura, Pastor Yan ditugaskan sebagai pastor paroki di sejumlah tempat dan karya lainnya sebagai berikut. Mulai dari Pastor Paroki Gereja Kristus Cahaya Dunia di Yiwika (1991-1997), pindah ke Gereja St. Willibrordus di Arso sekaligus Pastor Dekenat di Keerom (1998-2002), dan menjadi Vikjen Keuskupan Jayapura sekaligus pastor paroki Gereja Katedral Jayapura (2002-2006).

Sepanjang 2007-2010, ia mendapat tugas belajar di Universitas Negeri Yogyakarta untuk studi psikologi. Sekembalinya dari studi, Pastor Yan berkarya sebagai dosen di STFT Fajar Timur sekaligus berkarya di lingkup Seminari Tinggi St. Yohanes Maria Vianney Jayapura (2011-2018). Sejak 2015, ia juga dipecayakan menjadi Ketua Komisi Pendidikan Keuskupan Jayapura sekaligus Ketua Yayasan STTK hingga sekarang. Tahun 2022 hingga kini, ia juga menjabat Ketua STFT Fajar Timur sekaligus Direktur Seminari Tinggi St. John Mary Vianney. (Gusty Masan Raya)

Facebook Comments Box