Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Provinsi Papua Herry A. Naap menerima bendera pataka dari Ketua Bidang Kehormatan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP, Komarudin Watubun, Kamis (9/2/2023) di Gedung Olahraga Cenderawasih Jayapura, Papua..

JAYAPURA (PB.COM) – Bupati Biak Numfor Herry A. Naap dilantik sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Provinsi Papua oleh Ketua Bidang Kehormatan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP, Komarudin Watubun, Kamis (9/2/2023) di Gedung Olahraga Cenderawasih Jayapura, Papua.

Pelantikan Ketua DPD dan pengurus PDIP Provinsi Papua periode 2019-2024 ini ditandai dengan pengambilan sumpah janji para pengurus dan penyerahan bendera pataka dari Ketua DPP kepada Ketua DPD.

Pengambilan sumpah janji ketua dan para pengurus DPD PDIP Provinsi Papua.

Meski gempa bumi beberapa kali mengguncang saat acara pelantikan berlangsung, semangat para kader simpatisan partai berlambang banteng ini tetap berkobar. Edo Kondologit turut meramaikan suasana dengan menyanyikan lagu Tanah Papua serta tarian Nusantara yang memukau. Tak lupa ucapan selamat ulang tahun dari kader partai kepada Komarudin yang di hari itu berulang tahun ke-55.

Usai melantik ketua dan pengurus, Komarudin Watubun pada kesempatan itu mengingatkan bahwa kader partai bukan gerombolan politik. Kader partai harus memiliki ideology, dan memiliki tujuan.

Menurut Komar, Pemilu adalah sarana untuk bertarung dan memenangkan pemilu 2024. Papua dimekarkan berdasarkan UU No 2 tahun 2022 menjadi 4 provinsi. Untuk itu kekosongan yang  ada harus diisi dan ia bersyukur karena tiap DPD dipimpin oleh anak-anak asli di dusunnya masing-masing. Papua Selatan dipimpin Edoardus Kaize, Papua Tengah Yuni Wonda, Papua Pegunungan Spey Bidana, dan Papua Hery Naap.

Setelah mengisi provinsi baru dengan kader-kader PDI Perjuangan, harapan Komar, kader-kader ini bisa mengatur rakyat Papua ke depan lebih baik. “Ambil alih kekuasaan di Tanah Papua tentu dengan cara-cara konstitusional, tidak dengan cara-cara paksa,” katanya tegas. Lakukan konsolidasi DPC, DPAC, ranting, anak ranting. Ia meminta kader untuk persiapkan diri, jaga hubungan yang baik dan turun ke bawah (masyarakat) kalau mau menang.

Pesan Komar, 2024 PDIP harus menang. Sudah saatnya PDI Perjuangan ambil alih kekuasaan di Tanah Papua. Empat provinsi ini harus berjuang untuk melakukan amanat rakyat, mewujudkan tujuan nasional: masyarakat sejahtera, adil dan makmur. Konkritnya rakyat bisa makan, sekolah, hidup harus lebih baik.

Pesan terakhir Komar, kader PDIP tidak boleh korupsi karena korupsi menyengsarakan rakyat. “Partai berjuang dengan susah payah, berkuasa tetapi kalau korupsi artinya berkhianat pada kepercayaan rakyat,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua DPD PDIP, Herry Naap, pada kesempatan itu mengingatkan kepada seluruh kader bahwa PDI perjuangan adalah partai pengawal pancasila. PDI Perjuangan tidak menutup diri tetapi membuka diri untuk merangkul masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

“PDIP harus mengentaskan stunting, melarang menebang pohon sembarangan dan harus menanam pohon, menghidupkan ekonomi kerakyatan. Tidak boleh diskriminasi, harus tetap menjaga kesetaraan gender di seluruh Indonesia dan Tanah Papua,” katanya.

Herry mengajak seluruh kader dan pengurus DPD yang baru dilantik, harus bisa membaca  geopolitik dan geoekonomi yang ada. “Kalau kemarin ekonomi dunia ada di Mediterania, hari ini ada di Atlantik, maka masa depan Indonesia ada di Pasifik dan Papua ada di situ. Kader PDIP harus menyiapkan rakyat menyambut era baru membangun Tanah Papua,” tambah Herry.

Menurut Herry, PDI Perjuangan adalah partai prorakyat. Artinya program-program yang diharapkan dan diinstruksikan oleh ketua umum Megawati Sukarno Putri adalah membangun ekonomi kerakyatan, menjaga lingkungan atau ramah lingkungan. Untuk ekonomi kerakyatan dimulai dengan membangun jiwa interpreneurship dari masyarakat Papua. Makanya ia mengawali pelantikan ini dengan pameran UMKM. Potensi-potensi masyarakat Papua ini harus digali dan di- untuk membangun jiwa wirausaha sehingga kehidupan ekonomi mereka akan meningkat.

Ia mengatakan, untuk menjaga inflasi daerah harus pandai membaca peluang. Kader partai dituntut turun ke tengah masyarakat. Harapan Ketua Umum Megawati, para kader wajib turun dan hidup dengan masyarakat, melihat apa yang menjadi persoalan di masyarakat kemudian dirancang dalam sebuah program dan membuat arah kebijakan yang menyentuh masyarakat.

“Bagi PDI Perjuangan kerja untuk rakyat, hidup sama-sama dengan masyarakat maka rakyatlah yang akan menentukan pilihan kemana mereka akan menentukan sikap untuk memilih parpol,” lanjutnya.

Plh Gubernur Papua, Ridwan Rumasukun dalam sambutan singkatnya mengatakan, orang-orang hebat di partai ini harus didukung bersama sehingga mereka bisa memberikan sesuatu yang terbaik bagi Tanah Papua.

Hadir dalam pelantikan itu, kader PDIP yang saat ini menjabat Wakil Mendagri Jhon Wempi Wetipo, Plh Gubernur Papua, Ridwan Rumasukun, Staf Khusus Presiden, Billy Mambrasar, Ketua DPD PDIP Papua Tengah, Yuni Wonda, kader-kader partai di antaranya, Bupati Puncak Wellem Wandik, mantan Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni, mantan Bupati Asmat Elisa Kambu, Bupati Paniai Meky Nawipa, mantan Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano, anggota Fraksi PDIP di DPRP, DPR Kota/Kabupaten, ketua-ketua DPC. (Frida Adriana)

Facebook Comments Box