Masyarakat Kampung Dipol Distrik Iwur dan Distrik Tarup saat membuat jembatan darurat sebagai alat penyeberangan melewati Sungai Digoel, Sabtu, 11 Februari 2023.

 

JAYAPURA (PB.COM)Dua pekan pasca putusnya jembatan penyeberangan di Distrik Iwur yang menelan korban 4 personil TNI/Polri di Sungai Digoel pada Sabtu, 28 Januari 2023, masyarakat Kampung Dipol Distrik Iwur dan Distrik Tarup telah berhasil membangun jembatan penyeberangan darurat yang baru mengggunakan kayu dan rotan.

Setelah hampir seminggu menyiapkan bahan-bahan berupa kayu, rotan, tali dan proses anyamnya, pada Sabtu, 11 Februari 2023, jembatan darurat sepanjang kurang lebih 70 meter itu akhirnya berhasil terpasang. Masyarakat pun mulai bisa menyebarang dari Iwur ke Oksibil atau sebaliknya.

“Karena kebutuhan masyarakat untuk menyeberang sangat mendesak, jadi mereka inisiatif bentuk tim dan  bangun jembatan swadaya dari tali rotan. Kebetulan saya ikut mendampingi masyarakat di lokasi dan saya sendiri turut kerja sama-sama dengan masyarakat. Puji Tuhan sudah terpasang kemarin,” ujar Kepala Dinas Sosial dan Tenaga Kerja Pegubin, Yustinus Oropka, S.IP. dihubungi papuabangkit.com, Minggu, 12 Februari 2023.

Menurut Yustinus, ada sekitar 50 orang di Distrik Iwur dan Tarup ikut terlibat dalam pembangunan jembatan sepanjang kurang lebih 70 meter ini. Sebelum dibangun, mereka melakukan persiapan untuk mendatangkan bahan berupa kayu dan rotan selama tiga hari.

“Kalau pemasangan hanya satu hari yaitu kemarin, Sabtu, 11 Februari. Para-paranya pakai kayu, sedangkan jembatannya itu pakai rotan. Jarak sungai sebelah ke sebelah itu, tali rotan panjangnya kurang lebih 100 meter sambung tiga kali. Sebelum dihubungkan, masyarakat yang memang sudah ahlinya, yang sudah biasa pasang pakai colok sebelah dengan sebelah. Kemudian tali bantuan itu kami buang dari sebelah sana lalu ambil pakai colok unk menghubungkan tali itu,” kata Yustinus.

Harapan Masyarakat ke Pemda

Sementara itu Kepala Sekolah Dasar Inpres (SDI) Tarup Januarius Kaljaga mengatakan, kendati sudah terpasang kembali, namun jembatan darurat ini hanya bertahan sekitar dua minggu karena bahannya mudah lapuk.

Oleh karena itu, ia meminta keseriusan Pemda Pegubin melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan untuk segera membangun jembatan ini secara permanen. Sebab aktivitas penyeberangan di tempat ini sangat padat. Jika tidak, akan mengganggu perekonomian masyarakat di Distrik Iwur, Tarup dan sekitarnya.

“Harapan dan kerinduan kami rakyat di wilayah selatan Pegunungan Bintang kepada Pemerintah Daerah bahwa jembatan manual yang dikerjakan oleh masyarakat kali ini yang terakhir. Selanjutnya harus bangun jembatan permanen dalam tahun ini yang sudah kesekian kali direncanakan sejak pemerintahan sebelumnya,” ujar Januarius melalui telpon kepada papuabangkit.com, Minggu, 12 Februari 2023.

Menurut Januarius, masyarkaat di Distrik Iwur dan Tarup sangat membutuhkan akses jembatan permanen melewati Sungai Digoel yang deras itu agar bisa menjual hasil komoditi mereka ke Kota Oksibil. Ada pisang, pinang, sagu, durian, rambutan dan kelapa yang menjadi komoditi unggulan mereka.

Menjawab permintaan masyarakat, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Pegubin, Yance Tapyor, ST,M,AP menegaskan, tahun ini pihaknya sudah menganggarkan dana sebesar Rp 13 miliar lebih untuk mengerjakan jembatan permanen di atas Sungai Digur di Distrik Iwur dengan konstruksi besi baja yang kokoh.

“Abutment (kepala jembatan—Red) kiri kanan kan sudah ada. Baja juga sudah ada dari pengadaan pemerintahan sebelumnya beberapa tahun lalu. Kita lihat proses di lapangan nanti, bagaimana apa bisa tuntas atau tidak tahun ini. Yang pasti, nanti pembangunan cor lantai atas mungkin bisa kita selesaikan,” tegasnya.

Yance menegaskan, karena akses ini menuju ke Kabupaten Bovendigoel Provinsi Papua Selatan, harusnya pemda setempat dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Merauke mengganggarkan untuk pembangunan jembatan ini, bukannya di Jembatan Kali Biru yang sudah ada Abutment-nya tempat lain.

“Saya sudah bertemu dengan Penjabat Gubernur Papua Selatan dan sudah sampaikan hal ini agar ada dana APBN diplotkan ke sini. Tapi untuk sementara kita bangun gunakan APBD Pegubin,” kata Yance, Senin, 30 Januari 2023 di pelataran Gereja Katedral Jayapura.

Sebelumnya, Bupati Pegubin, Spei Yan Bidana, ST,M.Si juga telah menegaskan bahwa Pemda Pegubin pada APBD tahun 2022 sebenarnya sudah menganggarkan di DPA Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan untuk membangun jembatan dengan panjang sekitar 70 meter itu. Sayangnya, proyek pekerjaan jembatan ini terpaksa dipending karena tiang pancang yang dikirim dari Surabaya tiba di Jayapura terlambat yakni pada Oktober 2022.

“Jadinya saya putuskan, kita pending dan bangun tahun 2023 ini. Karena jika dipaksa tahun lalu, bisa jadi temuan. Kami siapkan dana tahun ini Rp 13 miliar untuk bangun jembatan Iwur secara permanen, dengan tiang pancang besi dan cor atas. Memang tingkat kesulitan cukup tinggi karena air sungai sangat deras,” ujar Bupati Spei Bidana saat menghubungi papuabangkit.comMinggu, 29 Januari 2023. (Gusty Masan Raya)

Facebook Comments Box