Kepala BRIDA Pegubin, Octaviaen Gerald Bidana, S.Pd,M.PA saat memberikan sambutan pada acara launching Papua Okasil Institut.

 

JAYAPURA (PB.COM)—Kepala Badan Inovasi dan Riset Daerah (BRIDA) Kabupaten Pegunungan Bintang (Pegubin), Octaviaen Gerald Bidana, S.Pd,M.PA meminta kepada pemangku kepentingan pendidikan dan para orang tua untuk terus meningkatkan  kemampuan berbahasa Inggris bagi para pelajar dan mahasiswa di wilayah itu. Sebab hal itu menjadi modal kuat untuk bisa studi di luar negeri dan mempelajari ilmu pengetahuan yang lebih luas lewat literatur berbahasa Inggris.

Pesan itu disampaikan Gerald Bidana saat sambutaanya pada acara launching Papua Okasil Institut (POI) milik Yayasan Alfa Mandala Papua (YAMAPA), Selasa, 14 Februari 2023 di Kampung Dabolding, Distrik Kalomdol, Kabupaten Pegubin, Provinsi Papua Pegunungan.

Papua Okasil Institut yang baru saja di-launching pada Selasa, 14 Februari 2023.

 

“Dengan hadirnya yayasan ini, semua anak yang putus sekolah diarahkan ke sini supaya dididik, didampingi dan dilatih di sini. Apalagi ada kursus bahasa Inggris. Dari jalan yang berbeda, dengan mencari jalan sendiri, kita harus apresiasi Marthin dan teman-teman. Kita ini ada di perbatasan, harus menjaga pagar perbatasan dan karena itu harus menguasai bahasa Inggria atau minimal bahasa Tok Pisin untuk kawasan Pasifik. Jadi dengan keterampilan bahasa dan pengalaman yang dimiliki, saya berharap teman-teman di Papua Okasil Institut ini upayakan pengaruhi anak muda kita untuk bisa belajar bahasa Inggris melalui wadah ini,” kata Gerald Bidana.

Menurut Gerald, dunia pendidikan saat ini menuntut setiap pelajar dan mahasiswa wajib menguasai bahasa asing, terutama bahasa Inggris sebagai bahasa dunia. Orang-orang hebat dunia saat ini rata-rata mampu menguasai bahasa Inggris sebagai media untuk menguasai ilmu pengetahuan dan keahlian mereka.

“Karena itu, kepada orang tua yang hadir, dengar baik-baik dan pulang sampaikan kepada anak-anak untuk mulai belajar bahasa Inggris dari sejak usia dini. Belajar yang rajin. Sebab hanya melalui pendidikan, kita bisa mempertahankan tanah kita, dusun kita, dan budaya kita. Kemudian satu hal lagi, kalau pemerintah sudah kasih dana bantuan studi, orang tua tidak boleh lepas tangan. Itu yang keliru. Harus dikawal bersama,” tegasnya.

Gerald mengatakan selama mengurus bantuan bagi para mahasiswa saat menjadi Kepala Badan Pengembangan SDM Pegubin, persoalan yang dihadapi sebagian besar mahasiswa ialah masalah bahasa dan mental mereka yang tidak kuat menghadapi dunia kampus dan lingkungan baru. Itu artinya, peran orang tua masih lemah untuk menanamkan nilai dan karakter kepemimpinan bagi anak-anak dalam keluarga.

“Jadi dia masuk ke perguruan tinggi hadapi banyak masalah yang buat dia menjadi minder dan tak mampu bersaing, termasuk masalah bahasa dan pola berpikir. Makanya saya minta, mulai sekarang arahkan anak-anak secara baik dari dalam rumah, terutama para orang tua yang pegawai negeri dan berpendidikan. Peran orang tua dalam pendidikan dari dalam rumah atau keluarga itu menjadi dasar yang sangat kuat. Gunakan wadah yayasan ini untuk bekali anak-anak dengan kemampuan bahasa dan keahlian lainnya,” urai Gerald.

Sementara kepada para mahasiswa Universitan Okmin Papua (UOP) yang hadir, Gerald yang juga selaku Wakil Rektor juga mengapresiasi pilihan mereka untuk tetap kuliah di kampus itu walau banyak keterbatasan fasilitas dan sarana. Kendati demikian, satu poin penting yang diunggulkan ialah proses pembelajaran dengan kurikulum yang kontekstual dengan budaya dan alam Pegunungan Bintang. Artinya, kampus ini hadir dan telah ikut memikirkan kehidupan orang Pegunungan Bintang ke depannya.

“Karena itu, mari kita saling beri pemahaman dan saling dukung. Kemudian untuk kita yang di birokrasi dan politisi harus beri pemahaman kepada generasi muda dan masyarakat yang ada ikuti perkembangan universitas ini bahwa upaya menjaga eksistensi budaya melalui kurikulum itu harus tetap dijaga. Sebab itu adalah identitas kita. Kalau universitas ini maju, percaya atau tidak suatu saat orang dari Sorong, Merauke akan datang dan belajar di sini,” tuturnya.

Pada kesempatan peluncuran itu, Gerald Bidana juga menyerahkan secara simbolis, alat-alat musik untuk sejumlah band lokal sebagai upaya meningkatkan kualitas pemuda Pegubin di bidang musik. (Gusty Masan Raya)

 

Facebook Comments Box