Papua Okasil Institut yang baru saja di-launching pada Selasa, 14 Februari 2023.

 

JAYAPURA (PB.COM)Bupati Pegunungan Bintang (Pegubin), Spei Yan Bidana, ST,M.Si didampingi Kepala Dinas Penddikan Aquino Uropmabin, S,IP dan Kepala BRIDA Octoviaen, S.Pd,M.PA secara resmi me-launching berdirinya Papua Okasil Institut (POI), Selasa, 14 Februari 2023.

Lembaga yang bernaung di bawah Yayasan Alfa Mandala Papua (YAMAPA) ini hadir beralamat di Kampung Dabolding, Distrik Kalomdol, Kabupaten Pegubin, Provinsi Papua Pegunungan.

Lalu apa sesungguhnya kiprah dan program kerja dari lembaga pendidikan non formal yang baru ini?

Marthinus Kakyarmabin bersama Bupati Spei Bidana dan Kadis Pendidikan Aquino Uropmabin pada acara launching Papua Okasil Institut.

Ketua Papua Okasil Institut Marthinus Kakyarmabin, S.IP saat sambutan pada acara launching mengatakan, wadah pendidikan dan pelatihan ini berdiri berkat dorongan dari Bupati Spei Yan Bidana yang sangat peduli akan kemajuan dunia pendidikan guna peningkatan kualitas SDM Orang Asli Pegunungan Bintang.

“Berkat motivasi bapa, kakanda bupati, saya bisa jalankan ini. Terima kasih juga kepada Bapak Kepala Dinas Pendidikan Aquino Uropmabin dan Kepala BRIDA Bapak Gerald Bidana yang turut memberikan dukungan dan motivasi. Tempat ini kami rintis untuk mendukung visi cerdas Bapak Bupati sekaligus menyelamatkan generasi Pegunungan Bintang dengan menyediakan tempat pembelajaran bagi mereka,” kata Marthin.

 

Menurut Marthin, ada tiga alasan mendasar, mengapa ia dan rekan-rekanya membentuk Papua Okasil Institut (POI) yang hadir di bawah naungan Yayasan Alfa Mandala Papua ini.

Pertama, perkembangan teknologi di era digital dituntut semua orang untuk terus ter-update dalam segala sektor untuk kompetensi hidupnya. Oleh karena itu, harus disediakan sebuah wadah untuk mempersiapkan masa depan generasi milenial Pegubin.

Kedua, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Papua, khususnya Kabupaten Pegubin yang masih jauh di bawah standar disebabkan juga oleh buruknya pendidikan di daerah, sehingga perlu adanya tempat pembelajaran yang asik dan menyenangkan dengan pendekatan environment learning center agar mampu menaikan IPM di wilayah ini.

Bupati Spei Yan Bidana foto bersama di sela-sela launching Papua Okasil Institut, Selasa, 14 Februari 2023.

Ketiga, angka pengangguran di Kabupaten Pegubin terus meningkat seiring dengan naiknya angka putus sekolah dan tidak adanya skill penunjang dalam hidup yang dimilikipara anak muda itu.

“Karena itu, dengan melihat tiga masalah ini, kami membentuk Papua Okasil Institutut ini sebagai wadah atau tempat untuk membina dan mendidik generasi dapat menemukan hidup yang layak dan baik pada nantinya. Tujuan kami ialah mempersiapkan generasi Pegunungan Bintang yang memiliki berdaya saing di segala sektor, menyediakan tempat pembelajaran yang asik, nyaman dan menyenangkan bagi mereka, dan mempersiapkan setiap orang untuk masuk dunia kerja maupun kuliah,” tegas Marthin.

Struktur dan Program Kerja

Hadirnya lembaga ini murni sebagai panggilan nurani anak-anak negeri Aplim-Apom yang ingin memajukan pendidikan bagi generasi baru. Adalah Marthinus Kakyarmabin, pria lulusan Universitas Cenderawasih Jayapura yang merintisnya. Mathin adalah sosok anak muda Pegubin yang cerdas. Kemampuan bahasa Inggrisnya sungguh mengagumkan.

Maklum. Pria kelahiran 3 Agustus 1988 ini rupanya pernah mengikuti English Upgrading System (ELSU) di IALF Denpasar Bali (2013) dan mengikuti Pengembangan Bahasa English Academic di Auckland University In New Zealand tahun 2017-2018.

Dalam struktur kepengurusan Papua Okasil Institut (POI), Marthin didapuk sebagai Ketua, dibantu oleh Wakil Ketua Otto Durka Uropkulin, Samuel Uropkulin (Sekretaris) dan Kiel Tapyor sebagai Bendahara.

Menurut Marthin, ada tiga bidang yang menjadi program kerja lembaganya ini. Pertama,  Bidang Pengembangan Bahasa, yang meliputi bahasa Inggris, bahasa Pisin, bahasa Indonesia, dan bahasa daerah. Kedua, Bidang Pelatihan Skill, meliputi pelatihan computer, service handphone, service elektronik, perbengkelan, teknik youtuber, dan  pelatihan ekonomi mikro. Ketiga, Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Sosial, terdiri dari program sumbang 1000 untuk mencetuskan 1000 sarjana, dan program bantuan hibah bagi janda, duda, dan tuna netra.

“Jadi saya tegaskan bahwa sasaran kita ialah pengembangan pelatihan bahasa Inggris lebih pada generasi milenial, khususnya bagi yang putus sekolah dan yang sedang mencari kerja, serta yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Kemudian sasaran berikut ialah bagi ASN dalam peningkatan kapasitas serta kompetensi dalam merebut beasiswa dalam dan luar negeri,” tegas Marthin.

Bagi Marthin, pendidikan adalah jendela dunia. Jika sektor ini tidak maju, akan berdampak kepada sektor lain dalam kemajuan suatu daerah.

“Kami berterima kasih kepada Bapak Bupati yang hadir di tempat yang sederhana ini. Tentu kami sangat berharap segala dukungan dan bantuan ke depan dan siap menjadi mitra Pemerintah Daerah Pegunungan Bintang untuk sama-sama menyelamatkan generasi kita yang sedang hancur akibat perkembangan teknologi zaman modern,” tuturnya. (Gusty Masan Raya)

Facebook Comments Box