Perwakilan keluarga korban kerusuhan Wamena menyampaikan tuntutan sebelum diserahkan kepada Pemprov Papua Pegunungan dan empat bupati yang hadir pada acara mediasi di Lapangan Pendidikan Wamena, Selasa 28 Februari 2023.

WAMENA (PB.COM)–Pemerintah Provinsi Papua Pegunungan bersama empat bupati menggelar mediasi kerusuhan Wamena di Lapangan Pendidikan Wamena, Jayawijaya, Selasa, 28 Februari 2023. Ribuan masyarakat yang merupakan keluarga dari 9 korban ikut hadir.

Adapun keempat bupati yang hadir yaitu Jayawijaya, Lanny Jaya, dan Nduga yang merupakan kabupaten asal para korban, serta Bupati Yahukimo Didimus Yahuli, SH selaku Ketua Asosiasi Bupati Papua Pegunungan.

Pada kesempatan itu, Didimus Yahuli menyampaikan lima (5) pesan penting kepada semua pihak atas tragedi memilukan yang memakan 12 korban jiwa itu.

Pertama, politisi Nasdem itu menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada para korban kerusuhan Wamena. Ia berharap ke depan, peristiwa tersebut tidak boleh terulang di Papua Pegunungan karena setiap nyawa manusia sangatlah berharga.

“Semua orang harus mengedepankan kedamaian, kasih dan wajib menghormati umat manusia siapa pun di muka bumi ini,” kata Didimus.

Kedua, kepada aparat keamanan Didimus meminta agar harus mengedepankan standar operasional prosedural dengan baik, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa banyak seperti yang terjadi di Wamena.

Ketiga, semua elemen masyarakat dan keluarga korban sepakat bahwa selain hukum adat, proses hukum nasional atau hukum positif tetap dilakukan untuk memberi rasa keadilan bagi masyarakat.

Keempat, kami juga sudah sampaikan bahwa yang melakukan kejadian itu oknum polisi, bukan lembaga polisi. Oleh karena itu, masyarakat tidak boleh terus menyalahkan lembaga kepolisian karena polisi itu identik dengan masyarakat. Polisi ada dalam kehidupan masyarakat sehari-hari,” ujar Didimus.

Kelima, Didimus juga memastikan bahwa Bupati Lanny Jaya, Bupati Nduga, Bupati Jayawijaya, dan Bupati Yahukimo, serta Penjabat Gubernur Papua Pegunungan siap mendengarkan aspirasi masyarakat soal tuntutan keluarga korban secara terukur dan rasional.

“Kita menunggu waktu saja, kelima Pemerintah Daerah akan menjawab, meskipun tidak sesuai dengan tuntutan, namun dilakukan secara rasional. Nantinya setelah dirembuk akan diserahkan kepada Bupati Lanny Jaya untuk menjembatani semua,” ucapnya.

Ia berharap mediasi ini dapat berjalan lebih cepat, tidak berlarut-larut, dan dapat diselesaikan dengan baik.

“Jika sudah ada keputusan, selanjutnya secara budaya akan dikomunikasikan dengan masyarakat Lanny Jaya pada umumnya,” kata Didimus. (STAR/Gusty Masan Raya)

 

Facebook Comments Box