JAYAPURA (PB.COM)—Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan dua pekan terakhir menjadi sorotan media akibat serangkaian insiden penembakan dan pembakaran di seputar Kota Dekai. Teror ini diduga dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang terafiliasi dengan organisasi TPN/OPM sejak awal Maret 2023.
Namun tak banyak yang tahu, kabupaten yang resmi dipimpin Bupati Didimus Yahuli, SH dan Wakil Bupati Esau Miram, S.IP sejak 4 Mei 2021 ini, sejatinya tengah dibangun dengan sejumlah program populis (pro rakyat) yang layak ditiru pemimpin lain di Papua. Khususnya, dalam hal penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) Papua ke depan.
Dua program ungggulan yang sedang gencar dilakukan ialah Yahukimo Sehat dan Yahukimo Cerdas. Ratusan tenaga kesehatan dan guru sejak tahun 2022 dikontrak oleh Pemda Yahukimo untuk melayani warga di dua sektor ini hingga menjangkau ke distrik dan kampung terpencil.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Yahukimo, Lesman Tabuni, SKM,MM mengatakan guna mendukung program Bupati Yahukimo, pihaknya membentuk Satuan Tugas (Satgas) Yahukimo Sehat sejak tahun 2022 sebagai tim kesehatan bergerak yang ditempatkan di sejumlah Puskesmas.
“Jumlah Satgas Yahukimo Sehat Tahun 2022 sebanyak 131 orang dengan profesi perawat, bidan, nutrisi, sanitarian, analis dan farmasi/apoteker. Tahun 2023, kami sedang rekrut sebanyak 150 tenaga dan siap didistribusi ke 21 Puskesmas. Dan sesuai perintah Pak Bupati, mereka ini tidak lagi dikontrak per tahun, tetapi untuk 5 tahun seperti guru kontrak dari tahun 2023 sampai Desember 2027,” ujar Lesman Tabuni kepada papuabangkit.com, Jumat, 17 Maret 2023.
Menurut Lesman, anggota Satgas Yahukimo Sehat memiliki tugas dan fungsi sebagai “intelijen” bidang kesehatan yang memantau dan mendetekisi penyakit di tengah masyarakat dan segera melakukan tindakan penyembuhan.
“Mereka bukan staf Puskesmas, tapi mereka selalu mobile di lapangan dengan tujuan, yang sehat tetap sehat yang sakit kembali sehat dari tindakan yang mereka lakukan sesuai profesi mereka masing-masing. Intervensi Sehat, Sakit atau Penyakit dilakukan mulai dari keluarga dengan patroli dari rumah ke rumah penduduk. Mereka juga bertugas memstikan keluarga setempat sehat, lingkungan masyarakat di kampung Sehat, wilayah distrik sehat menuju Yahukimo Sehat,” tegas Lesman.
Mantan Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan pada Dinas Kesehatan Papua ini menambahkan, saat ini, dari 51 distrik di Yahukimo, baru terdapat 31 distrik yang memiliki Puskesmas, dimana 3 Puskesmas terdapat di Distrik Dekai. Sesuai rencana, tahun 2023 bakal dibangun 10 Puskesmas, sementara 10 Puskesmas tersisa dibangun tahun 2024.
Sedangkan untuk memenuhi kebutuhan SDM Kesehatan bagi 20 Puskesmas yang akan dibangun, Dinkes Yahukimo merekrut putra-putri asli Yahukimo lulusan terbaik dari SMA di Yahukimo yang berasal dari dari 51 distrik. Mereka akan dikirim untuk menjalani studi pada D3 Keperawatan, D3 Kebidanan, D3 Nutrisi, D3 Sanitarian, D3 Analis dan D3 Kefarmasian di Poltekes Kemenkes Jayapura.
“Sudah ada penandatanganan kerjasama atau MoU antara Bupati Tahukimo dengan Direktur Poltekes Jayapura. Tahun ini sampai 2025, setiap tahun kami akan kirim 51 anak anak ke sana. Dana yang dialokasikan tiap tahun Rp 2,5 miliar,” tutur Lesman.
Tak hanya itu, dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan pasien rujukan dari RSUD Dekai, Pemda Yahukimo sejak awal Januari 2022 sudah melakukan penandatanganan kerjasama (MoU) dengan RSUD Wamena dan Pemda Jayawijaya selama 2022-224.
Program Yahukimo Cerdas
Sementara itu, untuk bidang pendidikan, Pemerintah Kabupaten Yahukimo dengan program Yahukimo Cerdas sejak tahun 2021 juga telah mengontrak 300 tenaga guru untuk memenuhi kebutuhan tenaga pengajar di wilayah itu.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Yahukimo, Akso Balingga mengatakan, saat ini sudah ada 30 sekolah yang menjadi sekolah unggulan di Kabupaten Yahukimo. Sekolah tersebut tersebar di 30 distrik yakni Dekai, Ninia, Sobaham, Holuwon, Silimo, Suru-suru, Obio, Pasema, Soba, Werima, Tangkap, Polimo, Hitugi, Pronggoli, Anggruk, Hekariki dan Distrik Nisikni.
Kemudian Distrik Kosarek, Tokuni, Boneka, Langda, Sumtamon, Puldama, Emdomen, Nama, Korupun, Huburonggo, Weipon dan Distrik Panggema. Akso Balingga menambahkan, sekolah unggulan itu masih akan bertambah. Rencananya, pada tahun 2023, Pemkab Yahukimo akan menambah sekolah
“Gaji para guru, makan minum, transportasi, dan lampu penerangan kita siapkan. Jadi guru ini kita dukung mereka dengan fasilitas sehingga bisa terjamin dan fokus mendidik dan mengajar anak-anak. Tidak ada jalan lain untuk kita melihat masa depan anak-anak Yahukimo kecuali lewat pendidikan. Biaya pendidikan bagi mahasiswa luar negeri juga kita siapkan,” kata Akso Balingga saat ditemui papuabangkit.com di Dekai, 2 Maret 2023.
“Kita kerjasama dengan sejumlah yayasan seperti Yayasan Pendidikan Advent, YPK, YPPK dam YPPGI. Saya punya visi dan cita-cita agar anak-anak di distrik terpencil di Yahukimo pun bisa mendapatkan pendidikan yang layak dengan manajemen sekolah seperti di kota besar,” tambah Akso. Baca Juga: Model Baju Couple Elegan dan Trending
Menurut Akso Balingga, Dinas Pendidikan dan Pengajaran Yahukimo menargetkan dalam 5 tahun sudah bisa membangun sekolah di 51 distrik di Kabupaten Yahukimo. Sepanjang 2021-2022, katanya, pihaknya telah membangun 20 sekolah di 20 distrik.
“Dalam dua tahun ini saya sudah bangun 20 sekolah. Target saya, dalam lima tahun ini 51 distrik harus dibangun semua. Bukan hanya gedung sekolahnya, tapi juga ada rumah guru, perpustakaan, ruang belajar, kantor, toilet dam UKS satu kali. Kami dapat dana APBD melalui DAK. Rata-rata per sekolah Rp 10-11 miliar,” tuturnya.
Ia juga menapresiasi rencana Dinas Kesehatan Yahukimo yang mengikuti langkahnya untuk mengontrak tenaga kesehatan dalam periode lima tahun seperti para guru, dan tidak lagi hanya setahun.
“Supaya para perawat, mantri dan guru itu berjalan beriringan, sama-sama melayani masyarakat di distrik terpencil. Kalau anak-anak sehat berkat pelayanan para mantri, mereka juga bisa sekolah dengan baik,” kata Akso.
Pada Kamis, 2 Maret 2023, papuabangkit.com berkesempatan mewawancarai beberapa tenaga guru kontrak asal NTT. Mereka mengaku perhatian Pemda Yahukimo melalui Kepala Dinas Kesehatan sangat besar.
“Ada kepuasan tersendiri untuk mengabdi di wilayah ini. Lihat anak-anak bisa membaca dan menulis, itu hati rasa gembira. Kekurangan kami hanya satu, intenet dan transportasi. Juga soal keamanan yang akhir-akhir ini kurang kondusif. Tapi kami punya hati tulus mengabdi dan melayani anak-anak lewat pendidikan, jadi kami percaya Tuhan selalu melindungi kami,” kata salah satu guru yang enggan menyebut namanya. (Gusty Masan Raya)