Pesawat Trigana Air yang ditembak di Bandara Nop Goliat, Dekai, Yahukimo, 11 Maret 2023 saat mendarat di Bandara Wamena, 4 Februari 2023.

JAYAPURA (PB.COM)Rentetan aksi penembakan dan pembakaran pesawat di Papua sepanjang 2023 menjadi catatan kelam dunia dirgantara di Bumi Cenderawasih. Gangguan keamanan yang diduga dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang terafiliasi dengan TPN/OPM ini menyebabkan penerbangan ke beberapa rute regular terpaksa dihentikan sementara.

President Ikatan Pilot Indonesia (IPI) Capt. Rama Noya, B.Eng didampingi sejumlah pilot saat menggelar konferensi pers di Suni Garden Lake  Hotel & Resort, Sentani, Kabupaten Jayapura, Sabtu, 18 Maret 20223 mengatakan, pihaknya sangat menyesalkan tindakan kelompok tak bertanggung jawab tersebut.

Suasana konferensi pers yang digelar Ikatan Pilot Indonesia (IPI) di Suni Garden Lake Hotel & Resort, Sentani, Kabupaten Jayapura, Sabtu, 18 Maret 2023.

Menurut Rama Noya, sepanjang Januari hingga Maret 2023, tercatat sudah 4 kali terjadi insiden gangguan keamanan terhadap penerbangan sipil di Papua. Pertama, pada 9 Januari 2023, terjadi penembakan pesawat milik PT Ikaros Jenis Caravan PK-HVV yang hendak medarat di Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang.

“Pesawat melakukan go around, gagal mendarat dan mengakibatkan lubang di bagian bawah badan pesawat,” kata Noya.

Kejadian lebih mengerikan terjadi pada 7 Februari 2023. Kelompok TPN/OPM pimpinan Egianus Kogoya membakar pesawat milik PT. Susi Air jenis Pilatus PC-6 Porter PK-BVY di Bandara Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Tak hanya itu, sang Pilot asal Selandia Baru, Capt. Philip Martenz disandera hingga kini dan masih dalam upaya pembebasan oleh aparat TNI/Polri.

Pada 7 Maret 2023, penembakan pesawat Cargo PT Smart Aviation dan Pesawat PT Daby Air terjadi di Bandara Biloral, Intan Jaya. Kedua pesawat melakukan go around dan gagal mendarat.

Terakhir, pada 11 Maret 2023, terjadi penembakan pesawat penumpang milik PT Trigana Air-type B737-500, PK- YSC. Ketika itu, pesawat sedang siap tinggal landas dari Bandara Nop Goliat, Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan menuju Bandara Sentani. Akibatnya, peluru menembus bagian bawah badan pesawat.

President Ikatan Pilot Indonesia (IPI) Capt. Rama Noya, B.Eng

“Ini sangat kami sesalkan. Sebab penerbangan sipil di Papua merupakan urat nadi kehidupan masyarakat Papua. Masyarakat di pedalaman Papua sangat bergantung kepada penerbangan sipil. Sebagian besar kebutuhan hidup mereka disuplai melalui pesawat terbang. Bahan makanan, obat-obatan, pakaian, bahkan bahan bakar untuk penerangan serta untuk kendaraan, perpindahan penduduk, semua disuplai melalui pesawat atau penerbangan sipil,” kata Rama Noya.

Noya menegaskan, kerja para pilot dan seluruh crew penerbangan sipil di Papua adalah memberikan pelayanan dan misi kemanusiaan bagi masyarakat Papua. Oleh karena itu, seharusnya mereka dijaga oleh masyarakat Papua.

“Menyerang atau mengganggu keamanan penerbangan sipil di Papua sama dengan mengganggu masyarakat Papua. Gangguan ini harus dihentikan,” tegasnya.

 Sejumlah Pernyataan Sikap

Menyikapi kondisi ini, Ikatan Pilot Indonesia (API) yang merupakan Organisasi Profesi Pilot Indonesia sebagai Bagian dari Organisasi Profesi Pilot Internasional atau International Federation of Airline Pilot Association (IFALPA) menyampaikan empat pernyataan sikap guna menjaga dan melindungi para pilot dan aktivias penerbangan sipil di Papua.

Pertama, menghimbau semua pihak serta masyarakat di Papua untuk menjaga dan melindungi penerbangan sipil di Papua demi kemajuan serta kesejahteraan masyarakat Papua.

Kedua, sesuai dengan UU Republik Indonesia No 1 Tahun 2009 tentang penerbangan, khususnya keamanan penerbangan, pihaknya memohon Pemerintah Indonesia untuk menjalankan amanat keamanan penerbangan nasional, khususnya di Papua.

Ketiga, sesuai dengan CASR 135.555 dan UU Penerbangan RI pasal 55, maka Ikatan Pilot Indonesia (IPI) mendukung semua keputusan yang diambil para Pilot in Command, jika mengalami ancaman yang membahayakan keselamatan jiwa dan barang yang diangkut.

Keempat, sesuai dengan rekomendasi Ikatan Pilot Indonesia (IPI) terkait implementasi keamanan penerbangan di Papua tahun 2022, maka pihaknya mendorong Pemerintah Indonesia untuk memperkuat pengamanan di area Bandar Udara, Lapangan Terbang dan Airstrip di Papua. (Gusty Masaran Raya/McD)

Facebook Comments Box