Bupati Pegunungan Bintang, Spei Yan Bidana, ST,M,Si.

JAYAPURA (PB.COM)Hari ini, 22 Maret 2023, Bupati Pegunungan Bintang, Spei Yan Bidana, ST,M.Si merayakan ulang tahunnya yang ke-46. Spei dikenal sebagai salah satu sosok pemimpin muda Papua yang cerdas, energik dan solutif.

Sebab di usia kepemimpinannya yang baru memasuki dua tahun, sejak dirinya bersama alm. Wakil Bupati Piter Kalakmabin dilantik oleh Gubernur Papua pada 3 Maret 2021, banyak karya telah dilakukan olehnya dan dirasakan langsung masyarakat.

Spei lahir di Oklip, 22 Maret 1977. Suami dari Susana Maria Apaseray, S.IP ini adalah sarjana jurusan Teknik Geologi  STINas Yogyakarta tahun 1995. Setelah menyelesaikan S1 teknik geologi, Spei melanjutkan program magister (S2) Pengelolaan Lingkungan di Fakultas Geografi Universitas Gajah Mada Yogyakarta dan lulus 2003.

Bakat kepemimpinan Bupati Spei sudah diasah sejak masa kuliah di Daerah Istimewa Yogyakarta. Spei banyak terlibat dalam dunia organisasi dan pernah menjadi Ketua Mahasiswa Katolik Papua Yogyakarta-Semarang. Ia juga menjadi pendiri Forum Mahasiswa Teknologi Mineral Papua di Yogyakarta dan organisasi pelajar dan Mahasiswa asal kabupaten Pegunungan Bintang yang sedang menempuh pendidikan di pulau Jawa.

Sukses menggenggam gelar master (S2) dari universitas paling bergengsi di Indonesia itu, Spei Bidana pun pulang mengabdi di kampung kelahirannya di Kabupaten Pegunungan Bintang. Saat itu, Pegubin yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 26 Tahun 2002 dan disahkan oleh DPR RI di Jakarta pada 12 April 2002 baru berusia satu tahun.

Namun sebelumnya, suami dari ini juga sempat membagikan ilmu yang dimilikinya dengan bekerja menjadi pengajar Dosen Luar Biasa Geotektonik di Universitas Sains Teknlogi Jayapura sepanjang tahun 2005-2008.

Awal masuk dunia birokrat, Spei Bidana mengawali kariernya sebagai staf di Bappeda Pegunungan Bintang (2003-2006). Dalam waktu singkat, ia kemudian dipercaya untuk jabatan pertama sebagai Kasubid Lingkungan Hidup di Bappeda Pegunungan Bintang (2007-2009).

Kariernya terus menanjak naik menjadi Kabid Ekonomi Bappeda Pegunungan Bintang (2009-2011), dan selanjutnya menjabat sebagai Kabid Fispra Bappeda Pegunungan Bintang (2011-2014).

Setelah dianggap matang, Spei Bidana dipercaya menjabat sebagai Pelaksana Tugas Kepala Bappeda Pegunungan Bintang (2014-2015). Ia kemudian dilantik menjadi pejabat definitis sebagai Kepala Bappeda Pegunungan Bintang (2015-2016). Selanjutnya pada 2018-2020 menjadi Kepala Cabang Dinas ESDM Wilayah Pegunungan Bintang, Provinsi Papua.

Bupati  Spei Yan Bidana pada sebuah kesempatan.

Bermodal pendidikan dan pengalaman kerja yang dimiliknya itu, pada Pilkada Serentak 2020, Spei Bidana pun nekat meninggalkan dunia birokrasi dan terjun bertarung menjadi bupati. Ia menggandeng alm. Piter Kalakmabin dan dikenal dengan paket SEPTE.

Dalam Pilkada serentak yang digelar Rabu, 9 Desember 2020, SEPTE berhasil memenangkan pesta demokrasi itu dengan perolehan suara fantastis yakni 73.876 suara sah. Perolehan suarah ini jauh melampui pasangan petahana Costan Oktemka-Decky Deal (CODE) yang hanya memperoleh 30.343 suara sah.

Selama dua tahun memimpin Kabupaten Pegunungan Bintang, berbagai kebijakan terobosan populis dilakukan Spei Bidana untuk meningkatkan kesejahteraan dan nilai-nilai Sumber Daya Manusia generasi Bumi Okmin.

Maka pantaslah, seiring dengan lahirnnya provinsi baru, Spei Bidana pun diberi mandat dan kepercayaan Ketua Umum PDI Perjuangan untuk memilimpin DPD PDI Perjuangan Provinsi Papua Pegunungan. Spei dan sejumlah pengurus resmi dilantik di Wamena, Senin, 6 Februari 2023.

13 Kebijakan Populis Spei

Tanah Papua, khususnya Kabupaten Pegubin dan Provinsi Papua Pegunungan, harus berbangga memiliki salah seorang pemimpin muda dan cerdas seperti Spei Bidana. Selama dua tahun memimpin Pegubin, sekurang-kurangnya ada 13 kebijakan yang langsung menyentuh masyarakat yang sudah direalisasikan Spei di masa kepemimpinannya.

Pertama, Mendirikan Universitas Okmin Papua (UOP). Salah satu gebrakan yang paling populis dan fenomenal di awal kepemimpinan Bupati Spei ialah mendirikan Universitas Okmin Papua, hanya dalam tiga bulan. Kampus ini resmi berdiri sesuai Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 344/E/O/2021 tertanggal 17 Agustus 2021 tentang Izin Pendirian Universitas Okmin Papua yang diselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan Okmin Papua.

Para mahasiswa Universitas Okmin Papua angkatan perdana saat menjalani kuliah umum.

Menurut Spei Bidana, tujuan pendirian universitas ini ialah selain menyiapkan Sumber Daya Manusia, ia ingin mengubah paradigma pembangunan pendidikan di Papua. Sebab dengan adanya kampus baru di Kota Oksibil, selain bisa menampung banyak mahasiswa yang putus sekolah, juga lebih efisien dan hemat dari sisi ekonomi, dan bahkan menjadi salah satu sentra penggerak ekonomi baru ke depan. Apalagi, Pegubin berada di perbatasan Papua New Guinea (PNG).

Kedua, Siapkan Dana Puluhan Miliar Tiap Tahun Untuk Bantuan Studi Bagi Pelajar dan Mahasiswa Dalam dan Luar Negeri. Selain membangun UOP sebagai investasi jangka panjang di bidang pendidikan, Bupati Spei Yan Bidana pun terus memberikan perhatian serius dengan menyiapkan biaya pendidikan bagi ribuan pelajar dan mahasiswa yang sedang menjalani sekolah dan kuliah, baik di dalam dan luar negeri.

Berdasarkan data Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kabupaten Pegubin, saat ini tercatat ada 2.330 mahasiswa asal Pegunungan Bintang yang saat ini tengah dibiayai oleh pemerintah daerah dan sedang menjalani studi di sejumlah kampus di Tanah Papua.

Kemudian, terdapat juga 215 mahasiswa umum (S1) yang saat ini sedang studi di Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Ambon.  Sementara untuk mahasiswa S2 di Indonesia sebanyak 30 orang, mahasiswa S3 sebanyak 5 orang, mahasiswa S1 di luar negeri ada 10 orang, dan mahasiswa S2 di luar negeri ada 3 orang. Mereka menyebar di berbagai kampus negeri dan swasta.

Para mahasiswa-mahasiswi asal Pegunungan Bintang di sejumlah kampus di Jawa-Bali yang mendapat dana bantuan studi dari Pemda setempat.

Di tingkat pelajar, terdapat 45 siswa saat ini sedang studi di Seminari Menengah St. Petrus Van Diepen Sorong, Sekolah Anak Indonesia, Bogor (50 siswa), Sekolah Genius, Tangerang (78 siswa), SMA St Yusuf, Bali (20 siswa), SMA Katolik, Tarakan-Kalimantan Utara (10 siswa), dan terdapat juga 10 siswa yang menjalani studi di SMA Katolik-Medan, Sumatera Utara.

Ketiga, Menyiapkan Guru dan Tenaga Medis Dengan Kuliahkan 21o Mahasiswa Asli Pegunungan Bintang di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga. Guna menyiapkan SDM asli Pegubin untuk menopang pendidikan dan kesehata, sejak tahun 2021 Spei mengirim 218 mahasiswa-mahasiswi untuk menjalani studi di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Jawa Tengah.

Semua mahasiswa ini diseleksi dari perwakilan 34 distrik di Pegunungaan Bintang, dimana setiap distrik diutus 5 orang. B Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kabupaten Pegubin selaku OPD teknis terus melakukan pemantauan dan pendampingan agar para mahasiswa ini fokus menjalani studi dan segera pulang membangun daerahnya. Dana APBD Pegunungan Bintang senilai Rp 7 miliar pun dialokasikan untuk mendukung program ini.

Sebanyak 218 mahasiswa-mahasiswi asal Pegunungan Bintang calon guru dan tenaga medis yang sedang kuliah di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, Jawa Tengah.

Keempat, Rombak Total Birokrasi dan Tempatkan 95 Persen Putra Asli Pegunungan Bintang. Dalam upaya meningkatkan kapasitas Aparatur Sipil Negara (ASN), Bupati Spei Yan Bidana juga memberi kesempatan kepada Orang Asli Papua (OAP), terutama putra-putri terbaik Pegunungan Bintang untuk menduduki jabatan strategis di birokrasi pemerintahan yang dipimpinnya.

Sejak memimpin Pegunungan Bintang, sudah tiga kali dirinya melakukan “bongkar pasang kabinetnya”. Alhasil, saat ini, sekitar 95 persen pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) ditempati oleh orang asli Pegunungan Bintang. Bahkan untuk mengakomodirnya, Spei bahkan membentuk tujuh (7) OPD baru untuk memberi kesempatan kepada putra-putri daerah setempat berkarir sebagai birokrat.

Kelima, Fokus Bangun Infrastruktur Jalan Darat dan Bandara Hubungkan Antarwilayah. Menyadari akan kondisi luasnya wilayah Pegubin yang terdiri dari 34 distrik, Bupati Spei Yan Bidana sejak dilantik langsung begerak cepat untuk fokus membangun infrastruktur, terutama akses jalan darat yang menghubungkan Pegunungan Bintang dengan Jayapura di wilayah utara melalui Towe Hitam tembus Batom, dan Boven Digoel di wilayah selatan. Selain jalan, fokus perhatian Bupati Spei Bidana juga pada pembangunan bandar udara di sejumlah distrik.

Bupati Spei Bidana saat mengemudikan alat berat dan secara simbolis me-launching pengerjaan Bandara Tinibil Distrik Oksamol, 9 Agustus 2022.

Namun dengan medan geografis yang sulit, dana APBD Pegunungan Bintang tentu saja tak bisa diandalkan untuk menuntaskan rencana pembangunan ini. Bupati Spei pun dengan memanfaatkan peluang dan posisi Pegunungan Bintang sebagai wilayah perbatasan, proaktif melakukan lobi guna mendapatkan anggaran di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Alhasil, sejumlah proyek jalan mulai dikerjakan pada tahun 2022 dan 2023.

Keenam, Membenahi Tata Kelola Keuangan Daerah. Di masa pemerintahannya, persoalan tata kelola keuangan daerah menjadi salah satu perhatian serius Bupati Spei Yan Bidana. Alhasil, pada 29 Juli 2022, bertempat di aula kantor BPK RI Perwakilan Papua Jl. Balaikota No. 2, Entrop, Kota Jayapura, Bupati Spei Bidana menerima opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI atas laporan keuangan daerah tahun 2021. Sebelumnya, Pegubin selalu mendapat predikat disclaimer.

Bupati Spei Bidana dan rombongan foto bersama Kepala Perwakilan BPK RI Provinsi Papua Arjuna Sakir usai penyerahan LHP.

Selain WDP, prestasi membanggakan lain di bidang pengelolaan keuangan yang diterima Pegunungan Bintang yaitu meraih peringkat ketiga terbaik dalam pengelolaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik Semester I tahun 2022 tingkat Provinsi Papua. Penghargaan yang diberikan Kementerian Keuangan RI itu diterima Kepala BPKAD Pegubin Jeni Linthin, SH,M,Si pada akhir Juli 2022.

Sebelumnya, pada November-Desember 2021, Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Pegunungan Bintang di bawah kepemimpinan Plt. Sekretaris Daerah drg. Aloysius Giyai, M.Kes juga berhasil mengatasi defisit anggaran APBD Perubahan Tahun Anggaran 2021 mencapai Rp 60 miliar lebih dengan evaluasi dan rasionalisasi sehingga menjadi zero alias nol. (Gusty Masan Raya/Bersambung)

Facebook Comments Box