Plt. Bupati Mimika, Johannes Rettob, S.Sos,MM di sela-sela kunjungan ke RSJD Abepura, Kamis, 6 April 2023.

JAYAPURA (PB.COM)Sebagai bentuk cinta dan kepedulian kepada ratusan pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di wilayah pemerintahannya, Pelaksana Tugas (Plt.) Bupati Mimika, Johannes Rettob, S.Sos,MM dan Dinas Sosial memberikan pelayanan kesehatan terbaik guna mempercepat proses penyembuhan.

Selain rumah sakit di Timika, Pemkab Mimika juga bekerja sama dengan Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Abepura di Kota Jayapura, Provinsi Papua untuk pelayanan pasien rujukan.

Berkenaan dengan itu, pada Kamis, 7 April 2023, Bupati John Rettob bertandang langsung ke RSJD Abepura untuk melihat langsung penanganan pasien ODGJ asal Mimika di fasilitas kesehatan itu. Adapun 4 pasien ODGJ yang dirujuk dari Timika yakni 3 wanita dan 1 pria yang dikirim oleh Dinas Sosial Mimika sejak Sabtu pekan lalu. Saat ini, mereka tengah menjalani perawatan berupa terapi sosial, terapi psikis dan pengobatan secara rutin.

Bupati John Rettob bersama Direktur RSJD Abepura dr. Guy Yama Emma Come, MPH beserta jajaran.

Bupati John Rettob yang datang didampingi Kasie Disabilitas Fisik dan Mental Anna Lesomar, Kasie Tuna Sosial Merlin Temorubun dan sejumlah staf Dinas Sosial Mimika disambut hangat oleh Direktur RSJD Abepura dr. Guy Yama Emma Come, MPH dan manajemen rumah sakit itu.

Menurut Rettob, 4 warga pasien ODGJ ini dirujuk ke RS Jiwa Abepura karena belum adanya fasilitas yang sama di Kabupaten Mimika. Selain itu, program perawatan ini menindaklanjuti perjanjian kerjasama antara Dinas Sosial Kabupaten Mimika dengan pihak RSJD Abepura yang diteken pada 1 April 2023 lalu.

“Kami sudah membuat perjanjian kerjasama dengan RSJD Abepura di Jayapura ini dan kemudian mengirim untuk.pertama kalinya sebanyak 4 orang. Sebelum dikirim ke sini, kita amankan dulu di rumah singgah di Km 7, ditaruh di sana. Setelah sedikit membaik baru diberangkat ke Jayapura dengan pesawat,” jelas Bupati Rettob.

Pada kesempatan itu, Bupati Rettob juga menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Dinas Sosial Mimika dan Direktur RSJD Abepura yang telah membangun koordinasi dan kerjasama yang baik guna merawat para pasien jiwa asal Mimika itu.

“Rencananya, selesai nanti, kita lihat perkembangan. Kita akan buat terus sampai mereka (ODGJ-Red.) ini menjadi lebih baik,” katanya.

Tangani Ratusan ODGJ

Pada kesempatan itu, Bupati John Rettob jugamenjelaskan bahwa Pemkab Mimika telah menyiapkan anggaran besar untuk fokus menangani perawatan ODGJ di wilayah itu, yang kini telah mencapai ratusan orang.

“Tahun ini kita cukup banyak biaya penanganan ODGJ, baik itu tersedia di Dinas Sosial, juga di Dinas Kesehatan. Kemudian kita akan terus kerja sama dengan Rumah Sakit Jiwa Abepura. Ini kita tingkatkan terus pelayanan kepada pasien-pasien, mudah-mudahan mereka bisa cepat sembuh dan kembali melaksanakan tugas dengan baik,” tuturnya.

Rettob mengakui soal data ODGJ di Mimika yang informasinya mencapai ratusan orang. Bahkan, keberadaan mereka membuat Timika menjadi rawan karena kadang menggangu orang lain di tempat umum.

“Berdasarkan data di Dinas Sosial kurang lebih ada 71 orang, tapi berdasarkan data dari Dinas Kesehatan disampaikan ada 200 orang lebih. Kurang lebih seperti itu. Mimika sudah rawan. Kalau di lihat di Timika, banyak sekali mereka berdiri di pinggir jalan, lempar-lempar mobil, kan kasihan. Kita juga kuatir kalau itu ada perempuan atau ibu-ibu. Bisa saja terjadi hal-hal yang kurang baik kalau mereka jadi korban pelemparan, kurang lebih seperti itu,” akuinya.

Oleh karena itu, politisi PDI Perjuangan ini dalam kunjungan ke RSJD Abepura ini telah banyak berdiskusi dengan Direktur RSJD Abepura dan akan mengambil langkah untuk penanganan yang lebih baik kepada ODGJ asal Mimika ke depan.

“Hari ini saya berkunjung di sini, terima kasih ibu Direktur Rumah Sakit Jiwa Abepura dan seluruh jajaran sudah terima saya dan melihat kesiapan-kesiapan dan biar kita tahu apa saja yang akan kita lakukan ke depan,” bilang Rettob.

“Kalau memang harus membutuhkan biaya dan lain-lain yang dibutuhkan di Rumah Sakit, kita harus siapkan. Dan saya juga sudah diskusikan dengan ibu direktirdokter, yang penting BPJS ada. Nanti setelah itu, pembiayaan after-after, kalau rehabilitasi sudah selesai dikirim, kita juga harus menyediakan obat-obatan,” tegasnya. (Gusty Masan Raya)

Facebook Comments Box