drg. Aloysius Giyai, M.Kes.

JAYAPURA (PB.COM)—Tinggal menghitung jam, kaum Muslimin dan Muslimah di seluruh dunia, termasuk di Tanah Papua merayakan Idul Fitri 1 Syawal 1444 Hijriyah. Perayaan kemenangan ini menjadi momen paling penting dalam ziarah iman umat Muslim, setelah sebulan melewati masa puasa Ramadhan, menahan lapar, haus dan segala hawa nafsu duniawi.

Tokoh pluralis Papua, drg. Aloysius Giyai, M.Kes turut bergembira menyambut perayaan suci Idul Fitri ini. Pria yang sejak muda selalu memupuk sikap nasionalis dan toleransi di berbagai organisasi yang digelutinya ini, mengaku Idul Fitri adalah momen kemenangan seluruh umat manusia yang harus dirayakan bersama-sama.

Aloysius Giyai saat menghadiri buka puasa bersama dengan jamaah Masjid Raudhatul Jannah Asrama Haji-Kotaraja beberapa waktu lalu.

“Tidak hanya umat Muslim, tapi kita yang non Muslim pun sebenarnya patut mengambil bagian dalam perayaan ini. Kita jadikan Idul Fitri sebagai momen intropeksi diri, membersihkan diri dari salah dan dosa, membaharui relasi dengan sesama, tetangga, rekan kerja, komunitas, saling memaafkan satu sama lain. Ini nilai dan pesan penting Idul Fitri yang harus ditularkan ke seluruh generasi bangsa di Tanah Papua,” kata Aloysius Giyai kepada papuabangkit.com, Kamis, 20 April 2023.

Menurut Aloysius, tahun ini umat manusia seluruh dunia melewati tiga perayaan keagamaan penting yang digelar dalam waktu berdekatan. Yakni perayaan Nyepi oleh umat Hindu pada 22 Maret, hari raya Paska pada 9 April 2023, dan Idul Fitri yang jatuh pada 21 April 2023.

“Tiga hari raya besar ini memiliki satu benang merah pesan yang sangat bagus bagi seluruh anak bangsa yaitu cinta kasih dan solidaritas. Hidup selaras dengan alam dan sesama, tak boleh serakah, saling berbagi, saling mengasihi, rela berkorban bagi sesama, dan membersihkan diri dari segala dosa. Ini sebenarnya energi besar bagi kita untuk membangun Papua,” tutur Aloysius.

Pria yang juga sejak dulu selalu dekat dan memberi perhatian kepada sejumlah Pondok Pesantren di Kota Jayapura ini menegaskan, perbedaan agama, suku, dan ras dalam suatu kota adalah tiang kokoh pembangunan yang harus disyukuri. Oleh karena itu, semangat toleransi, saling menghargai, saling menghormati, dan terutama saling mengasihi dengan tulus ikhlas adalah modal sosial yang harus terus dipupuk dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

“Semua punya peran dan kelebihan masing-masing. Mari kita syukuri keindahan Indonesia dalam toleransi beragama di Papua. Sekali lagi, saya sekeluarga mengucapkan Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1444 Hijriyah bagi semua keluarga, sahabat dan saudaraku umat Muslim yang menjalaninya. Mohon maaf lahir batin,” kata  pria asal Onago-Deiyai yang sukses mengubah RSUD Abepura pada 2009-2014 hingga menggondol puluhan penghargaan ini. (Gusty Masan Raya)

Facebook Comments Box