Tak banyak masyarakat yang mengenal SMP YPPK Teruna Mulia di Kota Jayapura. Padahal usia sekolah itu mendekati setengah abad. Banyak orang hebat di Papua adalah alumni sekolah ini. Salah satunya, Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D. Fakhiri.

DENTANG LONCENG dibunyikan tujuh kali. Waktu menunjukkan pkl. 13.00 WIT siang. Puluhan siswa-siswi bergegas melangkah keluar kelas. Saatnya waktu pulang. Pelajaran telah usai. Ada yang menuju gerbang sekolah di utara dengan menapaki tanjakan tinggi, sebagian lagi menyusuri jalan setapak menuju jalan raya di samping Paroki Argapura.

“Selamat datang di sekolah kami, ade wartawan,” ujar Kepala Sekolah Salestinus Koli, S.Fil yang menyambut papuabangkit.com di gerbang sekolah pada Rabu, 10 Mei 2023.

Sales belum lama ini memimpin sekolah tua itu. Baru dua bulan. Pada 3 Maret 2023, Direktur YPPK Kota/Kabupaten Jayapura, Silvester Lobya melantik Sales sebagai Kepala Sekolah SMP YPPK Teruna Mulia Argapura, menggantikan Maria Novianti Widiastuti, S.Pd.

Kepala Sekolah SMP YPPK Teruna Mulia Argapura, Salestinus Koli, S.Fil bersama para guru saat foto di depan gerbang sekolah.

“Ya inilah sekolah kami. Akses masuknya memang agak jauh dari jalan raya, tapi kalau sudah masuk di sini, lingkungannya sangat teduh dan nyaman untuk belajar. Jauh dari kebisingan, dan pemandangannya bagus. Bisa lihat pantai Hamadi dari ketinggian sini,” tutur Sales Koli yang membawa saya menyusuri lorong sekolah dan ruangan guru di siang itu.

SMP YPPK Teruna Mulia yang terletak di Jalan Argapura No 28, Kelurahan Argapura, Distrik Jayapura Selatan, adalah salah satu sekolah swasta milik Keuskupan Jayapura yang bernaung di bawah Yayasan Pendidikan Persekolahan Katolik (YPPK). Sekolah ini didirikan pada 22 Agustus 1979 dimana izin operasionalnya jatuh pada 9 Januari 1980 melalui SK Nomor 119/I18.2/I/1980.

Berdasarkan data, sekolah ini sebenarnya merupakan salah satu sekolah unggulan YPPK di era tahun 1990-an. Dengan sarana belajar yang komplit, sekolah ini pernah memiliki siswa hingga 200-an lebih. Namun seiring berjalannya waktu, terjadi penuruan drastis. Bahkan, hingga saat ini, hanya terdapat 72 siswa-siswi.

“Alasan utama ialah masalah akses masuk ke sekolah kita karena jauh dari jalan raya utama. Selain itu, dalam perjalanan waktu, sejumlah sekolah dibangun di sekitar Argapura dan Hamadi. Jadi para orang tua lebih memilih sekolah yang mudah aksesnya,” tutur pria asal Lembata, NTT ini.

Prestasi dan Keunggulan

Menurut Sales Koli, berdasarkan data siswa tahun pelajaran 2022-2023, hanya ada 72 siswa-siswi yang tengah mengenyam pendidikan di sekolah yang dipimpinnya. Setiap angkatan hanya terdapat 1 rombel (rombongan belajar). Rinciannya, Kelas VII terdiri atas 34 siswa, kelas VIII 27 siswa, dan kelas IX ada 11 siswa.

Kepala Sekolah Salestinus Koli, S.Fil.

“Dengan jumlah yang ada, dua tiga tahu belakangan kami hanya punya 8 guru, semuanya pegawai YPPK,” tutur Sales.

Kendati di tengah keterbatasan, SMP YPPK Teruna Mulia justru tampil menunjukkan prestasi gemilang. Tahun 2021, sekolah ini terpilih bersama empat sekolah lainnya di Kota Jayapura sebagai sekolah penggerak angkatan pertama dengan status akreditasi A.

Sebagai sekolah penggerak, Teruna Mulia menjadi salah satu sekolah yang tengah disiapkan menjadi pilot project untuk mengimplementasikan kurikulum Merdeka. Dimana dalam pembelajarannya harus menyesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan menjalankan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau P5. Semua dana disiapkan oleh Pemerintah Pusat dalam anggaran BOS Kinerja selama tiga tahun terakhir ini.

“Kepala sekolah yang lama sudah kerja luar biasa, sarana dan prasarana belajar juga sudah komplit. Semua guru lulusan S1, bahkan ada yang sudah S2. Jadi nanti para sekolah lain di sekitar akan datang belajar di kita, bagaimana tentang kurikulumnya, assessment-nya, Projek P5, modul mengajar, dan pembelajaran diferensiasinya,” tutur Sales.

Di tahun 2022, siswa-siswi mengukir sejarah mengharumkan nama SMP YPPK Teruna Mulia dengan sejumlah prestasi tingkat Kota Jayapura dan Provinsi Papua. Di antaranya, meraih juara 3 lomba OSN Mapel Matematika tingkat Kota Jayapura, menjadi wakil ke tingkat Provinsi Papua dan mendapat juara 3, juara 2 untuk lomba Yospan, dan juara 3 untuk lomba dance dalam dalam rangka HUT Kota Jayapura.

Siswa-Sisiwi SMP Teruna Mulia saat meraih Juara 2 Lomba Yospan dalam rangka HUT Kota Jayapura.

Sales menjelaskan, prestasi ini diraih karena SMP Teruna Mulia sangat memperhatikan kegiatan non akademik atau ekstrakurikuler untuk mengembangkan bakat dan minat para siswa-siswi. Salah satunya ialah menari dan futsal.

“Jadi kegiatan non akademik ini juga salah satu branding sekolah kami. Rencananya kami akan bangun lapangan Futsal, dan ini jadi media untuk mensosialisasikan sekolah ini dengan mengundang sejumlah peserta dari SD-SD supaya mereka mengenal dan tertarik untuk sekolah di sini,” tegasnya.

Keunggulan lain ialah SMP YPPK Teruna Mulia Argapura juga sangat menekankan pendidikan karakter dan iman. Dan itu berbeda dengan sekolah lain yang dengan jumlah siswa yang banyak, perhatian terhadap aspek mental dan rohani menjadi berkurang.

“Pendidikan karakter dan iman ini yang penting bagi anak-anak untuk melangkah ke jenjang berikutnya. Para orang tua harus buka mata dan jangan takut kirim anak-anaknya sekolah di sini,” ajak Sales.

Tak hanya itu, sistem Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sini diawali dengan giat literasi setiap hari dan pembelajaran digital yang didukung dengan sarana internet gratis. Kedua kebijakan ini tentu saja mempermudah para siswa gemar membaca dan melek IT.

“Mereka masuk jam tujuh pagi, jam tujuh lima belas apel, lalu literasi 15-20 menit. Anak-anak bisa bawa HP, tapi datang dikumpulkan dulu di wali kelas, saat pembelajaran baru dikasi untuk buka link,” urai lulusan STFK Ledalero ini.

Sangat Murah, Akses Jalan Siap Dibuka

Menurut penuturan Lusia Danul, S.Pd, guru Mata Pelajaran IPS dan PPKN SMP Teruna Mulia, dari  72 siswa-siswi yang ada hanya 28 orang yang beragama Katolik. Yang lainnya ialah Kristen Protestan.

“Artinya sekolah kami ini sebenarnya sangat dipercaya oleh semua orang tua tanpa melihat ini milik yayasan apa. Dalam rangka pembinaan karakter dan iman, kami tiap Jumat pertama buat misa di Paroki Argapura bersama TK Kuntum Mekar dan SD St Petrus Argapura,” kata wanita asal Manggarai, Flores ini.

Lebih mencengangkan lagi, kendati telah ditetapkan sebagai sekolah penggerak dan memiliki sarana dan fasilitas pembelajaran yang unggul, SMP Teruna Mulia mematok biaya yang sangat murah dibandingkan sekolah lainnya. Biaya masuk awal, kata Lusia, malah tidak sampai Rp 2 juta. Biaya itu sudah termasuk pakaian seragam seperti batik sekolah, batik yayasan, kaus kaki, pakaian olahraga, dan uang SPP selama tiga bulan. Sementara biaya SPP per bulan hanya Rp 150 ribu dan uang pemeliharaan dibebaskan.

Lusia Danul, S.Pd.

“Di sini memang kebanyakan tempat sekolahnya anak-anak dari Suku Meepago yang orang tuanya kerja buruh dan jualan di pasar. Kami berharap semoga tahun ini, kami bisa buka akses jalan dari bawah lewat Paroki Argapura sehingga banyak orang tua makin banyak mengirim anak-anaknya sekolah di sini,” tutur Lusia yang sudah empat tahun mengajar di sekolah ini.

Sementara, untuk mengatasi keluhan akses jalan masuk, Kepala Sekolah Teruna Mulia Sales Koli di masa kepemimpinnya sedang merencanakan akan membangun jalan dari arah Paroki Argapura menuju sekolah sehingga para siswa lebih mudah menjangkau sekolah ini dari jalan utama terdekat.

“Dari Tasangka lewat samping Dolog memang sudah ada jalan raya, tidak ada masalah dan sangat aman. Hanya agak jauh. Karena itu, kami sedang berkoordinasi dengan pihak Yayasan, RT di sini dan pemilik tanah, untuk ke depan membuka akses lewat gereja Paroki Argapura untuk naik ke sekolah ini. Supaya makin banyak orang tua yang mengirim anaknya sekolah di sini. Ini sekolah berkualitas dan sangat nyaman. Tahun ajaran baru 2023 ini, kami berharap makin banyak siswa yang mendaftar untuk sekolah di sini,” tegas Sales. (Gusty Masan Raya)

Facebook Comments Box