Ketua Tim Penyusun Kajian Akademik DOB Pegubin, Prof. Ir. Yohanes Sardjono, APU saat memberikan sambutan di Distrik Kiwirok, Senin, 19 Juni 2023.

JAYAPURA (PB.COM)—Ketua Tim Penyusun Kajian Akademik Daerah Otonomi Baru Pegunungan Bintang (DOB Pegubin), Prof. Ir. Yohanes Sardjono, APU mengatakan, anggota timnya terdiri dari 13 tenaga ahli andal dari berbagai perwakilan kementerian, lembaga negara dan kampus ternama dan kualitas dengan peran strategis di bidang masing-masing.

Tim ini selama tiga hari mengunjungi tiga calon DOB di Pegubin yakni Kabupaten Ketengban, Okmin Papua, dan Okmin Papua Selatan. Mereka turun melakukan survei, mendengar langsung suara masyarakat, melihat potensi sumber daya alam, dan meninjau calon ibukota masing-masing.

Pertama, dari Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE). Menurut Prof. Sardjono, energi adalah pembangkit ekonomi lokal. Tanpa energi, semua potensi ekonomi di kabupaten baru tidak akan berdaya dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) akan rendah.

Bupati Spei Yan Bidana bersama Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur EBTKE Hendra Iswahyudi saat berada di Distrik Iwur.

“Ikut hadir tadi Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur EBTKE Pak Hendra Iswahyudi dan bersama pihak PLN sudah menyatakan akan menyediakan energi di calon-calon ibukota baru itu seperti di Kiwirok dan Iwur yang tadi kita kunjungi dan juga di Teraplu. Saya bangga, sebab energi adalah modal utama,” kata Sardjono saat menghubungi Papuabangkit.com, Senin malam, 19 Juni 2023.

Kedua, dari Kementerian Pembangunan Desa Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT). Sardjono mengatakan, berdasarkan data, saat ini terdapat 4.511 Kampung/Desa Tertinggal di Indoensia, dimana Kementerian PDTT sedang menjalankan program dengan target  mengentaskan 10.000 kampung/desa tertinggal menjadi desa berkembang.

Masyarakat Iwur saat menyambut Tim Penyusun Kajian Akademik dan rombongan bupati.

“Tadi hadir Direktur Sumber Daya Alam dan Lingkungan (SDAL) Dr. Suparlan dan beliau menyatakan siap mengentaskan 277 kampung tertinggal di Kabupaten Pegunungan Bintang menjadi kampung berkembang. Bapak Bupati Pegunungan Bintang langsung bersinergi dengan Direktur SDAL yang sudah menyatakan sanggup mendampingi calon DOB dengan menggenjot program ekonomi lokal. Misalnya untuk Kabupaten Okmin Papua ada potensi kopi Kiwirok atau bawang merah Oklip, kemudian di Kabupaten Okmin Papua Selatan ada beras di Iwur,” jelasnya.

Ketiga, Badan Informasi Geospasial (BIG) yang siap mengurus tapal batas wilayah. Tim ini hadir supaya dalam proses menuju DOB, tak ada konflik agraria atau ulayat antarsuku atau antar wilayah.

“BIG siap bantu untuk batas defenitif antarkampung, antar distrik dan antarkabupaten. Selama ini hanya dengan batas indikatif,” bilangnya.

Keempat, dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Sebagai satu-satunya kabupaten di Papua yang memiliki Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA), Pegubin akan terus bekerjasama dengan BRIN dalam berbagai sektor.

“BRIN akan mengeksplorasi kekuataan sumber daya alam, baik di atas bumi maupun di dalam perut bumi. Juga melalui organisasi riset kesehatan, BRIN akan membantu penelitian tanaman herbal sebagai bahan baku pembuatan obat di Pegunungan Bintang,” tegas Sardjono.

Selain itu, ikut juga dalam tim ini, dr. Andoko dari Pusat Rumah Sakit Baptis Kediri, yang siap membantu mewujudkan visi Papua Sehat. Papua Cerdas, dan Papua Produktif, perwakilan PT PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat, dan TOPDAM.

 “Sementara dari universitas, ada 2 ahli AMDAL dari Institut Teknologi Yogyakarta, dan 2 ahli dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta yakni ahli tanaman agronomi, dan ahli pemberdayaan ekonomi lokal berbasis tanaman pangan, hortikulura, perkebunan dan kehutanan. Jadi kami ada 14 tenaga ahli yang akan menyusun naskah akademik tiga DOB ini,” tutup Profesor Sardjono. (Gusty Masan Raya)

 

Facebook Comments Box