Tim BPPD dan Dinsos Pegubin bersama warga saat melihat kondisi longsor di Kampung Bakwalilyup, Rabu, 21 Juni 2023.

JAYAPURA (PB.COM)—Bencana banjir dan longsor yang menimpa 7 kampung di Distrik Alemsom, Kabupaten Pegunungan Bintang (Pegubin), Provinsi Papua Pegunungan pada Rabu malam, 14 Juni 2023 membuat warga setempat kesulitan bahan makanan. Pasalnya, warga masih terisolir dan belum keluar rumah akibat trauma dengan kondisi tanah yang patah, retak, dan longsor.

Di samping itu, sejumlah jembatan di ruas jalan darat menghubungkan Oksibil menuju Distrik Alemsom putus. Satu-satunya jalan menggapai Alemsom ialah dengan transportasi udara. Hanya saja, sepekan terakhir, cuaca di wilayah Pegunungan Bintang sangat buruk dengan hujan deras dan diselimuti awan tebal hingga menyebabkan maskapai penerbangan perintis ke dua bandara di wilayah Alemsom tak bisa beroperasi.

Baru pada Rabu, 22 Juni 2023, Pemerintah Daerah Kabupaten Pegubin melalui Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial dan Tenaga Kerja dan tim bisa tiba di Alemsom menggunakan pesawat AMA untuk memberikan bantuan, mendata korban dan kerusakan yang muncul akibat bencana itu.

Tim BPBD dan Dinsos Pegubin saat mendengar keluhan warga Alemsom.

Setibanya di Alemsom, tim langsung menemui masyarakat untuk mendengar kebutuhan mereka. Tim juga melihat langsung kondisi fisik perkampungan yang rusak akibat bencana itu. Terdapat 6 kampung yang terdampak yakni Kampung Alemsom, Tapasik, Beplande, Eraduman, Bakwalinyup, Masumbayol, Sumtamon dan Imirye.

“Hingga hari ini, masyarakat tidak melakukan aktivitas seperti biasanya karena trauma akibat kejadian bencana banjir longsor yang terjadi. Ada tanah patah di sejumlah tempat, terutama di tiga kampung yaitu Tapasik, Eraduman, dan yang lebih parah di Bakwalilyup,” kata Kepala Kampung Sumtamon, Menaus Nabyal kepada media di Alemsom.

“Kami kesulitan bahan makanan, karena sudah 9 hari kami berada di rumah akibat bencana banjir longsor. Kami sangat berharap ada bantuan bahan makanan dari  Pemerintah Daerah maupun dari tim di kabupaten untuk kami,” tegas Menaus.

Satu Warga Masih Hilang

Bencana ini menyisakan kesedihan yang mendalam bagi Gideon Nabyal beserta keluarganya di Kampung Bakwaliyup. Sebab salah seorang saudaranya, Yiteron Banal, pelajar berusia 20 tahun hingga kini masih dinyatakan hilang terseret banjir dan longsor.

Menurut penuturan Gideon, korban hanyut saat hendak melihat banjir yang terjadi di Kali Unpo Kampung Bakwaliyup sekitar Pkl. 22.05 WIT pada malam naas, Rabu, 14 Juni 2023 itu. Hingga memasuki hari kesembilan, warga setempat melakukan pencarian terhadap korban dengan peralatan seadanya.

“Jadi sebelum kejadian, korban hendak melihat banjir yang terjadi di dekat perkampungan warga menggunakan senter dari handphone, sekitar 10 meter dari perkampungan. Setelah korban tiba dan sedang memantau banjir, tiba- tiba terjadi longsor dari belakang tempat korban berdiri sehingga dia terseret,” ujar Gideon.

Menurutnya, pihak keluarga dibantu warga sekampung terus melakukan pencarian terhadap korban dan berharap bisa ditemukan dalam keadaan selamat. Kendati demikian, dengan aturan BPBD, jika selama 14 hari korban tak ditemukan, maka pihak keluarga doa bersama sekaligus menanam salib dan tabur bunga di tempat kejadian.

Bantuan Dari Bupati

Sebelum menurunkan Tim BPPBD dan Dinsos, Bupati Pegubin Spei Yan Bidana, ST,M.Si pada Selasa, 20 Juni 2023 menyerahkan bantuan kepada Ketua Tim Bencana Distrik Alemsom, Nakati Trukna di posko bantuan di Oksibil sebesar Rp 200 juta.

Bupati Spei Yan Bidana saat menyerahkan bantuan sebesar Rp 200 juta kepada Ketua Tim Bencana Distrik Alemsom, Nakati Trukna di posko bantuan di Oksibil, Selasa, 20 Juni 2023.

“Dengan dana yang ada, saya minta adik-adik, kita doa supaya esok cuaca bagus kalian turun dulu data semua korban dan lakukan penanganan darurat awal supaya ke depan kita pikirkan untuk penanganan pasca bencana,” kata Bupati Spei usai penyerahan uang itu kepada Tim Bencana.

Bupati pada kesempatan itu juga menyampaikan rasa empati yang mendalam atas peristiwa bencana yang dialami warganya di Distrik Alemsom. Ia berharap, kiranya bantuan yang diberikan pemerintah di awal ini bisa membantu warga yang terdampak banjir dan longsor di sana.

“Atas nama pemerintah daerah, saya mengucapkan turut bersedih dan empati yang mendalam kepada seluruh rakyatku di Distrik Alemsom,” ucap Spei.

Sementara, Ketua Tim Bencana Distrik Alemsom, Nakati Trukna kepada media ini mengatakan, dari dana yang diterima, pihaknya sudah membeli sejumlah besar bahan makanan dan sebagian diposkan untuk biaya sewa pesawat dari Oksibil menuju Alemsom.

“Dari laporan yang kami terima, masyarakat sangat butuh bahan makanan, juga terpal untuk tempat tidur sementara mereka yang rumahnya rusak parah. Satu dua hari ini, kami akan turun membawa bahan makanan yang sudah kami beli itu dengan Pesawat AMA. Sebagian bahan makanan sudah dibawa oleh tim sebelumnya,” kata Nakati. (Meky Uropmabin/Gusty Masan Raya)

Facebook Comments Box