Ratusan umat GIDI Jemaat Efesus Ehiptem, Distrik Kiwirok Timur, Kabupaten Pegunungan Bintang saat hadir merayakan peresmian gerejanya, Kamis, 27 Juli 2023.

JAYAPURA (PB.COM)Ratusan jemaat Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) sejak pagi telah berkumpul memadati bangunan Gereja Efesus di Kampung Ehiptem, Distrik Kiwirok Timur, Kabupaten Pegunungan Bintang (Pegubin), Provinsi Papua Pegunungan.

Tak hanya dari Ehiptem, sekitar 400-an jemaat ini datang berjalan kaki dari dua kampung lainnya yakni Kampung Tukding dan Ateebon, yang akan menggunakan gereja itu sebagai tempat ibadah ke depannya. Juga turut hadir 10 dari 11 Jemaat yang bernaung di bawah Calon Klasis Ngaum Timur. Mereka tampak antusias dan penuh sukacita di pagi itu.

Matahari bersinar cerah. Kabut pagi nan tebal telah menghilang perlahan di balik bukit. Hari itu, Kamis, 27 Juli 2023. Gereja Jemaat Efesus Ehiptem diresmikan. Setelah beberapa tahun lamanya dibangun.

Acara peresmian gereja itu ditandai dengan pengguntingan pita oleh Kepala Distrik Oklip Daniel Sipka, SE dan pembukaan pintu gereja oleh guru perintis Ayub Taplo, yang selanjutnya menyerahkan kunci gereja itu kepada Gembala Jemaat Ev. Y. Timotius Uopka.

Kepala Distrik Oklip Daniel Sipka, SE, (paling kiri)

Kepala Distrik Oklip Daniel Sipka mengatakan, mewakili Pemerintah Daerah Pegunungan Bintang pihaknya turut bergembira dengan diresmikannya Gereja Jemaat Efesus Ehiptem ini. Sebab Gereja sebagai peletak dasar peradaban di Pegubin memiliki peran utama dalam pembangunan dan kemajuan.

“Gereja adalah mitra pemerintah daerah. Kami tentu sangat bergembira, tidak hanya umat GIDI tetapi semua umat denominasi gereja lain yang hadir pada hari ini ikut bergembira sebagai saudara seiman. Sekali lagi kami ucapkan selamat atas diresmikannya gereja ini,” kata Daniel.

Moristus Taplo, ST

Sementara itu, mewakili Bupati Pegunungan Bintang, Moristus Taplo, ST menyampaikan terima kasih atas kerja sama dan dukungan dari pemerintahan disrik dan kampung, Badan Pekerja Jemaat, panitia pembangunan, dan seluruh Jemaat Efesus Ehiptem yang telah berhasil membangun gedung gereja .

“Yang kedua, saya ingin tegaskan bahwa pemerintah, agama, dan adat harus kuat. Sebab jika tiga tungku api ini bersatu, maka kita bisa menjaga dusun dan daerah kita dengan baik, demi kemajuan sumber daya manusia. Dan kemajuan dan perubahan itu hanya bisa terjadi melalui kualitas sumber daya manusia yang turut dibentuk oleh nilai iman yang ditanamkan Gereja,” kata Moristus.

Gembala Jemaat Efesus Ehiptem Ev. Timotius Y. Uopka.

Gembala Jemaat Efesus Ehiptem Ev. Timotius Y. Uopka menyampaikan terima kasih kepada semua pihak, terutama Bupati Pegunungan Bintang Spei Yan Bidana, pemerintahan kampung setempat, para donatur, panitia pembangunan, para intelektual, dan seluruh anggota jemaat yang turut mengambil bagian selama proses pembangunan hingga peresemian.

“Sebab atas doa dan dukungan moril serta sumbangan dana dan material, pembangunan gedung gereja permanen ini bisa selesai,” tutur Timotius.

Dibangun Sejak 1987

Secara hirarki Gereja GIDI, Jemaat Efesus Ehiptem masih masuk dalam GIDI Wilayah V Pegunungan Bintang Klasis Kiwi. Tetapi dalam rencana, sesuai perkembangan jemaat dan luasnya pelayanan, wilayah ini akan dibentuk menjadi Calon Klasis Ngaum Timur (Ngatim).

Menurut salah seorang Kader GIDI dari Calon Klasis Ngatim Betuel Kakadi, sejarah menjelaskan bahwa sebenarnya Gereja Jemaat Efesus Ehiptem ini dibangun sejak tahun 1987. Ketika itu, guru perintis bernama Pius Kakadi yang memelopori pembangunan gedung gereja ini.

Kader GIDI, Betuel Kakadi (baju merah) yang hadir saat peresmian.

Tujuannya ialah mempermudah jangkauan pelayanan iman. Sebab sebelumnya, jemaat Efesus di Kampung Ehiptem, Tukding, Okhitaip, dan Ateebon beribadah di Gereja GIDI Jemaat Betel Dikdon Kampung Okhiim, Distrik Oklip, dengan jarak tempuh sekitar dua jam berjalan kaki.

“Awalnya dibangun pondok darurat pada tahun 1987. Baru pada tahun 2018 dibentuklah panitia pembangunan gereja permanen ini. Setelah dana cukup dan mulai dibangun permanen sejak 2021 dan selesai tahun 2022. Donaturnya dari pemerintah kampung dan sumbangan Pemerintah Kabupaten Pegubin,” kata Betuel.

Acara bakar batu, makan bersama usai peresmian gereja.

Betuel menjelaskan, di wilayah ini, semangat kekeluargaan, persaudaraan, kekompakan dan persatuan iman sangat tinggi antardenominasi gereja. Hal ini terbukti dengan hadirnya sebagian besar umat Katolik di wilayah itu untuk ikut ambil bagian bersukacita dalam iman.

“Sesuai tradisi, ya umat merayakan sukacita itu dengan acara makan bersama bakar batu, ada sekitar 16 ekor babi yang dipotong,” tutur Betuel.

Ia menambahkan, dalam pembangunan gedung gereja ini, Bupati Pegunungan Bintang Spei Yan Bidana pun ikut menyumbang sekitar Rp 100 juta. Sementara bantuan lain dari kepala kampung sebesar Rp 130 juta.

Acara peresmian ini diisi dengan ibadah dipimpin Badan Pekerja Calon Klasis Ngatim, yang juga Calon Ketua Klasis Ngatim Maino Taplo, S.Th. Turut hadir, Ketua Panitia Pembangunan dan Panitia Peresmian Gereja Efesus Ehiptem Yunsedu Almung, SE bersama sekretarisnya Seni K. Kalakmabin. (Fredy Taplo/Gusty Masan Raya)

Facebook Comments Box