JAYAPURA (PB.COM)—Universitas Okmin Papua (UOP) menggelar kegiatan Inisiasi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) tahun akademik 2023/2024 dipusatkan di Kampus I di Oksibil, Sabtu, 9 September 2023. Giat ini diikuti sebanyak 32 orang mahasiswa baru yang berasal dari 34 distrik di Kabupaten Pegunungan Bintang (Pegubin), Provinsi Papua Pegunungan.
Kegiatan bertema “Pendidikan Karakter Berbasis Budaya” dengan sub tema “Inisiasi Mahasiswa Memiliki Karakter Budaya Papua Menghadapi Era Globalisasi” ini dibuka oleh Dekan Fakultas Ilmu Antropologi dan Sosial Sains yang juga Kepala BRIDA Pegubin Octoviaen Geraldus Bidana, S.Pd.M.PA.
Turut hadir, Ketua Prodi Biologi Dr. Matheus Rumbiak, STt..M.Eng, Prodi Antropologi diwakili Pius Almung L, SE.S.Ak.,M.Si, Prodi Agroteknologi diwakili Nikolas Salawala, SE,MM, Prodi Matematika diwakili oleh Levi Padulu, S.Pd.M.Pd, dan Prodi Bahasa Inggris yang diwakili David Mimin, S.Pd.M.Pd.
Ketua Panitia Inisiasi Pengenalan Mahasiswa baru (PMB) ke-3 Universitas Okmin Papua (UOP), Etius Kasipka, S.Sos.,M.Si mengatakan, kegiatan ini merupakan agenda rutin seluruh perguruan tinggi, termasuk di UOP dalam menyambut mahasiswa baru tahun akademik 2023/2024.
“Kegiatan ini bertujuan untuk proses pengenalan dan adaptasi dari seorang siswa menjadi mahasiswa yang mandiri dengan memberikan bakal untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Ini juga menjadi titik tolak pembinaan, idealisme penguatan rasa cinta kepada tanah air, serta kepedulian terhadap lingkungan sosial agar menyiapkan generasi emas yang tangguh dan inovatif,” tegas Etius yang juga Dosen Sosiologi-Antropolgi UOP ini.
Etius juga menyampaikan terima kepada pimpinan UOP dan rekan-rekan dosen yang yang telah mempercayakan dirinya sebagai Ketua Panitia .
“Puji Tuhan, kegiatan ini berjalan dengan baik semata-mata karena campur tangan Tuhan dan dukungan teman-teman dosen serta dukungan dari pengurus BEM Universita Okmin Papua,” tutur Etius.
Sementara itu, mewakili rektor UOP, Dekan Fakultas Ilmu Antropologi dan Sosial Sains Gerald Bidana saat membuka kegiatan ini berpesan kepada mahasiswa baru UOP agar mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan baru di kampus.
“Perlu diketahui, kampus ini sudah akreditasi, tidak diragukan lagi, dan sudah kerja sama dengan beberapa universitas terkenal. Termasuk beberapa negara dan sudah kerja dengan beberapa perusahaan dan kementerian lembaga di indonesia. Kemudian dalam waktu dekat gedung kampus akan kita bangun. Karena itu, kami meminta dukungan dari masyarakat Pegunungan Bintang. Sebab terobosan pendidikan dengan hadirnya UOP ini adalah solusi atas permasalahan yang terjadi di Pegunungan Bintang dan Papua,” tegas Gerald.
Ia menegaskan, dengan menjalani studi di UOP yang terletak di Oksbil, para mahasiswa Pegunungan Bintang semakin berakar dalam kebudayaannya dan tidak banyak mengeluarkan biaya seperti berstudi di luar Pegunungan Bintang. (Gusty Masan Raya)