Bupati Spei Bidana saat bertemu Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua Atanasius Guntara Martana, S.Hut.,M.H di Jayapura, Senin, 11 September 2023.

JAYAPURA (PB.COM)Bupati Spei Yan Bidana, ST,M.Si berkomitmen untuk terus mendorong Pegunungan Bintang (Pegubin) di Provinsi Papua Pegunungan sebagai kabupaten konservasi. Tujuannya supaya proses pembangunan ke depan tetap melindungi kekayaan ekosistem alam dan menjaga keseimbangan ekologi.

Hal itu disampaikan Bupati Spei Bidana usai bertemu Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua Atanasius Guntara Martana, S.Hut.,M.H di Jayapura, Senin, 11 September 2023.

“Tadi saya dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup bertemu dengan Kepala BBKSDA Papua membicarakan soal pengelolaan DAS Sungai Mamberamo. Pegunungan Bintang ini kan sebagai pusat hidrologi Papua. Kami ada di ketinggian dan tepat di tengah-tengah Pulau Papua dan membagi air ke Utara, Selatan dan Timur. Jadi harus ada upaya pengelolaan DAS Berkelanjutan, baik itu DAS Mamberamo maupun DAS Digul,” kata Spei Bidana saat menghubungi papuabangkit.com.

Bupati Spei Yan Bidana

Menurut Spei, selain sebagai pusat hidrologi, Pegunungan Bintang juga menjadi salah satu wilayah penyanggah di Papua. Sebagian wilayah masih masuk Cagar Alam Jayawijaya dan Suaka Margasastwa Mamberamo Foja.

“Karena itulah, saya ingin menjadikan Pegunungan Bintang sebagai kabupaten konservasi mengikuti beberapa daerah di Indonesia, seperti Kabupaten Tambrauw di Papua Barat Daya. Intinya, pembangunan boleh berjalan tetapi tetap menjaga keseimbangan lingkungan. Pemanfaatan kawasan harus dilakukan bijaksana. Dan kesadaran ini harus ditumbuhkan mulai dari sekarang,” tegas Spei Bidana.

Untuk menuju terwujudnya kabupaten konservasi, Spei mengaku Pemda Pegubin siap bekerja sama dengan BBKSDA Papua untuk mendapatkan pendampingan. Dalam pertemuan itu, kata Spei, pihak BBKSDA menyarankan agar harus dimulai dengan pembuatan dokumen Tata Ruang yang dituangkan dalam produk hukum Peraturan Daerah (Perda).

“Termasuk Kota Oksibil itu sebenarnya masuk kawasan lindung. Tetapi karena di situ menjadi ibukota dan sudah ada pemukiman penduduk dan perkantoran, maka statusnya berubah menjadi kawaan penggunaan lain,” tegas politisi PDI Perjuangan ini.

Green Energy, Green Mining

Mantan Kepala Bappeda Pegunungan Bintang ini juga menjelaskan, anugerah Tuhan yang sangat besar lewat kekayaan alam di Pegunungan Bintang harus dijaga oleh semua pihak. Oleh karena itu, muara dari rencana penetapan Pegubin sebagai kabupaten konservasi adalah demi pembangunan berkelanjutan (sustainable development), energi hijau (green energy), dan penambangan hijau (green mining).

Ilustrasi Green Energy

Green energy merujuk pada energi yang dihasilkan secara berkelanjutan dan ramah lingkungan. Juga dikenal sebagai energi terbarukan atau energi hijau yang dihasilkan dari sumber-sumber alami seperti matahari, angin, air, dan biomassa.

“Saat ini kita sudah bangun PLTMH Digul, dimana rencana pengembangan dari 1 MW menjadi 2 MW di tahun 2025,” katanya.

Sementara green mining atau penambangan hijau, lanjut Spei, adalah kegiatan penambangan dengan berlandaskan wawasan lingkungan. Penambangan ini benar-benar memperhatikan dengan teliti setiap detail yang dilakukan sebelum, selama dan setelah kegiatan penambangan berakhir untuk meminimalisir dampak negatif kepada lingkungan.

Topografi wilayah Pegunungan Bintang yang sangat curam.

“Kita punya potensi tambang yang sangat besar dan belum tersentuh. Misalnya ke depan dua puluh atau tiga puluh tahun lagi kita eksplorasi di Distrik Tarup, Pepera, Iwur, atau Oksamol tetapi kita rekomendasikan harus green mining, tambang bawah tanah yang tidak merusak alam,” urai Spei.

Muara dari ini, bilang Spei, adalah terwujudnya pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development) yang bisa memaksimalkan sumber daya alam yang disediakan. Pembangunan yang mampu memenuhi kebutuhan dari generasi saat ini, tetapi tidak membahayakan kesehatan dan keselamatan generasi mendatang.

“Artinya, kita boleh proaktif membangun sekarang tetapi harus memperhatikan keberlanjutan sumber daya alam untuk generasi kita yang akan datang,” tegas lulusan UGM Yogyakarta ini. (Gusty Masan Raya)

Facebook Comments Box