Penjabat Gubernur Nikolaus Kondomo foto bersama di lokasi Kawasan Industri Pertanian Terpadu (KIPT) di Kampung Tulem, Distrik Wita Waya, Kabupaten Jayawijaya, Jumat, 3 November 2023.

WAMENA (PB.COM)Gubernur Provinsi Papua Pengunungan Nikolaus Kondomo, SH.MH secara resmi membuka Lahan Kawasan Industri Pertanian Terpadu (KIPT) di Kampung Tulem, Distrik Wita Waya, Kabupaten Jayawijaya, Jumat, 3 November 2023.

“Saya lakukan terobosan ini supaya masyarakat petani di Papua Pengunungan bisa dibantu. Karena saya melihat masyarakat di sini punya tradisi dan budaya bertani yang sangat kuat sejak dulu, tinggal kita fasilisasi dan memberikan modal usaha. Apalagi tanah kita sangat subur. Lahan ini akan kita jadikan sebagai kebun percontohan di Provinsi Papua Pegunungan,” kata Penjabat Gubernur Kondomo di sela-sela kegiatan itu.

Menurut Kondomo, untuk mendukung program ini, ia telah mendatangkan dan melantik salah seorang tim ahli ekonomi dari Sumatera. Tim ini telah melakukan survei. Program ini sejalah dengan intruksi presiden dalam hal mendorong ketahanan pangan di seluruh Indonesia.

Oleh karena itu, Kondomo ingin masyarakat di Papua Pegunungan pun bisa maju dalam bidang pertanian, bisa menikmati hasil alam mereka sendiri, dan sejahtera.

“Dan kami dorong Provinsi Papua Pegunungan ini menjadi lumbung pangan terbesar untuk Tanah Papua dan Indonesia. Saya berterima kasih kepada masyarakat Tulem  yang sudah menyerahkan tanah 12 hektar untuk membuka lahan kawasan industri ini,” tegasnya.

Didukung Masyarakat

Yan Yogobi, salah seorang tokoh masyarakat Tulem mengatakan, pihaknya sudah bersepakat menyerahkan lahan seluas 12 hektar ini untuk dijadikan Lahan Kawasan industri Pertanian Terpadu di Distrik Tulem, Kabupaten Jayawijaya.

“Dan bila kurang kita tambah lagi. Kita lepas tanah ini dan dukung pemerintah yang sudah membantu fasilisasi kita untuk peralatan dan ahli ekonomi yang modern. Terima kasih kepada Bapak Penjabat Gubernur Kondomo untuk mendorong kami maju dalam bidang pertanian ke depan,” kata Yogobi.

Penjabat Gubernur Papua Pegunungan saat memanen kedelai.

Tim Ahli Ekonomi Provinsi Papua Pegunungan, Mujianto menjelaskan dirinya baru saja dilantik menduduki jabatan ini oleh Penjabat Gubernur Kondomo. Oleh karena itu, ini merupakan program terobosan pertama, dimana ia ingin para petani bisa dibina dan menghasilkan produksi yang lebih tinggi. Sebab tanah di Papua Pegunungan sangat subur.

“Saya pernah lakukan ini di Sumatra dalam hal membina para petani. Dan mereka sudah sukses menanam padi, bawang merah, dan sayur sayuran. Saya dipanggil ke sini untuk membantu masyarakat Papua Pegunungan untuk bercocok tanam dalam skala besar. Saya senang bisa hadir untuk membina dan mendidik para petani di sini. Karena itu, saya juga akan bangun kerjasama dengan beberapa kampus di Wamena, libatkan mahasiswa untuk bertani sambil belajar,” tegas Mujianto.

Penjabat Gubernur Kondomo saat memberikan bantuan alat kerja secara simbolis kepada warga.

Bantuan Alat Kerja

Gubernur Papua Pengunungan Nikolas Kondomo dalam giat itu juga turun langsung melihat hasil tanaman keledai guna menopang produksi tahu di Wamena.

“Saya sudah bertemu Menteri Investasi di Jakarta dan sudah laporkan semua kekayaan alam, terutama tanah yang subur dan sangat cocok bagi pengembangan pertanian di sini. Sekalian, saya berikan bantuan alat kerja dan modal usaha sedikit bagi petani di sini dan bantuan membangun gedung penampungan hasil panen,” ujar Gubernur Kondomo.

Pada kesempatan itu, Kondomo secara simbolis menyerahkan sejumlah bantuan alat kerja kepada para petani setempat, di antaranya parang, sekop, linggis, dan palu arit.

“Saya berharap masyarakat 8 kabupaten pegang parang, sekop, dan linggis untuk mulai gali tanah dan tanam yang bisa menghasilkan uang Untuk menghidupkan diri dan keluar. Kenapa saya kasih alat saja? Karena uang miliaran ada tidur di bawa tanah ini. Tinggal kita gali dan olah jadikan uang untuk kesejahtraan ekonomi,” tegas Kondomo.

Menurut Gubernur Kondomo, sesuai arahan presiden, semua daerah harus meningkatkan ketahanan pangan melalui sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan. Oleh karena itu, melihat potensi lahan di Papua Pegunungan yang sangat subur, pihaknya mendorong adanya pertanian modern sehingga provinsi ini menjadi lumbung pangan ke depan.

“Jadi saya minta masyarakat, jangan datang di Kantor Gubernur atau Kantor Bupati bawa  provosal untuk minta bantuaa pemerintah. Tidak ada uang. Tapi kalau minta buka lahan, kita siap fasilitasi,” tegasnya. 

Ketua Kelompok Tani Keledei Dimantus Yelipele mengatakan, pihaknya berterima kasih kepad Penjabat Gubernur Papua Pegunungan yang telah turun langsung melihat masyarakat petani dan sudah memberikan modal usaha, bangun gudang penampungan hasil panen, serta alat kerja

“Sudah banyak yang kita dapat, maka saya meminta kepada masyarakat untuk mari kita harus. Budaya kita orang gunung adalah kerja, bukan tukang minta-minta di kantor gubernur dan kantor bupati. Maka mari saya ajak kita bertani, gali tanah dan jual hasilnya. Kita sudah buktikan, tanam kedelai ini sudah sekitar tiga tempat dan ini kebanyakan ibu ibu janda dan hasil kita jual di orang yang punya pabrik tahu,” ujarnya. (Leko/GMR)

Facebook Comments Box