Bupati Pegubin Spei Yan Bidana, ST,M.Si saat menjawab wartawan di sela-sela Seminar dan Pra-Kongres Mahasiswa Pegunungan Bintang Se-Dunia Tahun 2023 bertema Bersatu Untuk Maju Bersama di Aula Balatkes Jayapura, 10 November 2023.

JAYAPURA (PB.COM)Bupati Pegunungan Bintang (Pegubin), Provinsi Papua Pegunungan, Spei Yan Bidana ST,M.Si meminta dengan tegas kepada seluruh mahasiswa asal Pegunungan Bintang di seluruh kota studi di Indonesia maupun luar negeri untuk fokus dan serius belajar menimba ilmu guna meningkatkan kualitas diri.

Sebab di era sekarang ini, jika dibandingkan di masa dulu pada era dirinya, banyak kemudahan yang diperoleh para mahasiswa Pegubin saat ini, tetapi sayangnya daya juang mahasiswa malah sangat lemah.

“Tantangan kami dulu adalah isolasi grografis dan keterbatasan anggaran. Saya ingat, dulu kuliah di Yogya, orang tua kirim uang Rp 10 ribu saja pakai wesel pos. Sekarang kalian semua sudah serba ada. Beasiswa ada, fasilitas ada, tetapi tantangan kalian adalah kalian tidak serius belajar. Ini mental keliru yang harus diubah. Mulai sekarang, hentikan main HP, main media sosial, tanam pantat dan belajar. Jika tidak kalian akan gagal kuliah,” tegas Bupati Spei Bidana dengan saat membuka Seminar dan Pra-Kongres Mahasiswa Pegunungan Bintang Se-Dunia Tahun 2023 bertema Bersatu Untuk Maju Bersama di Aula Balatkes Jayapura, Jumat, 10 November 2023.

 

Menurut Bupati, generasi Pegunungan Bintang harus serius mempersiapkan diri lewat belajar dan mengikuti aneka pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan kapasitas diri. Sebab ada banyak peluang yang harus direbut oleh para mahasiswa, tetapi mungkin kurang informasi.

“Ini kompetisi kita sudah global, antarnegara. Bukan lagi kompetisi antarkabupaten atau provinsi. Hentikan kebiasaan mengeluh, budaya menyalahkan pemerintah. Sebab 100 persen kegagalan atau kesuksesan ada di tangan Anda. Perluas ilmu dengan belajar bahasa Inggris, pelatihan komputer, dan kursus kepemimpinan karena tantangan kalian ini sudah global dan kompleks,” tambahnya.

Melalui Seminar dan Pra-Kongres ini, Bupati Spei berharap seluruh mahasiswa bersatu menyamakan persepsi. Sebab masa depan Pegunungan Bintang ada di generasi saat ini.

“Jadi kongres ini menyamkan pandangan yang senior, yunior dan ini tujuannya untuk bersatu. Barulah ditentukan kapan Kongres. Kita ini sebenarnya pintar dan hebat-hebat, tapi kadang salah mengatur diri, malas belajar, mabuk, dan tidak bersatu. Itu masalah besar kita, mari hentikan itu,” tegas Spei.

Harus Aktif Organisasi

Pendiri Ikatan Mahasiswa Pelajar Pegunungan Bintang (IMPPETANG) Drs. Theodorus Sitokdana dalam materinya menjelaskan, Seminar dan Pra-Kongres ini juga bagian dari upaya menyamakan persepsi seluruh mahasiswa yang tergabung dalam aneka organisasi, baik IMPPETANG maupun KOMAPO.

Drs. Thedorus Sitokdana

“Mau kalian bentuk organisasi sebanyak-banyaknya, tetapi kalau organisasi itu tidak jalan, sama saja. Karena itu saya minta, mau satu organisasi ka, dua organisasi ka, kalau kalian tidak siapkan diri dengan aneka program, sama saja. Harus ada program secara terencana, mulai dari program peningkatan mental intelektul dan mental spiritual, pelatihan kepemimpinan dasar, pelatihan pengelolaan keuangan, dan pengingkatan minat bakat. Supaya dari organisasi kita bisa belajar menjadi pemimpin,” tegas Sitokdana yang juga mantan Wakil Bupati Pegunungan Bintang ini.

Sementara itu Ketua Panitia Seminar dan Pra-Kongres Mahasiswa Pegunungan Bintang Se-Dunia Tahun 2023 Binius Kakyarmabin mengatakan, giat ini berlangsung selama dua hari yakni 10-11 November 2023.

Ketua Panitia Seminar dan Pra-Kongres Mahasiswa Pegunungan Bintang Se-Dunia Tahun 2023 Binius Kakyarmabin.

“Hari ini kita melaksanakan seminar yang dihadiri oleh sejumlah narasumber, esok tanggal 11 baru kita lakukan Pra Kongres. Dalam Pra Kongres esok, kita akan buka forum seluas-luasnya, baik itu KOMAPO maupun IMPPETANG dengan menghadirkan pendiri dan alumni kedua organisasi ini,” katanya.

Menurut Binius, tujuan dari Seminar dan Pra-Kongres ini ialah untuk menyatukan persepsi terkait kedua organisasi ini. Sebab sejak berdirinya Kabupaten Pegunungan Bintang ini, kedua organisasi ini pada tingkat mahasiswa di kota studi Jawa-Bali dan Papua terjadi perbedaan nama.

“Sehingga kami berharap melalui Pra Kongres ini, kita bahas untuk merumuskan, apakah kita pakai nama yang mana, tetap dua nama atau satu. Jadi ini kesempatan ini kita untuk menyamakan persepsi agar bersama-sama mencari solusi. Berdasarkan data IMPPETANG, saat ini terdapat kurang lebih 4 ribu mahasiswa di kota studi Jayapura,” katanya.

Seminar ini menghadirkan sejumlah narasumber, di antaranya Bupati Pegubin Spei Bidana, ST,M.Si, Drs. Theodorus Sitokdana selaku pendiri IMPPETANG, Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Pegubin Octoviaen Gerald Bidana S.Pd.,MPA selaku pendiri KOMAPO, Dosen UKSW Melkior NN Sitokdana, S.Kom.,M.Eng, akademisi Uncen Dr. Ibrahim Peyon, dan tokoh adat Andi Urpon. Sekitar seribu lebih mahasiswa hadir dalam kegiatan ini. (Gusty Masan Raya)

Facebook Comments Box