Penjabat Gubernur Papua Pegunungan, Dr. Velix Vernando Wanggai, S.IP,MPA yang baru dilantik Mendagri Tito Karnavian, Senin, 13 November 2023.

JAYAPURA (PB,COM)Masyarakat di Provinsi Papua Pegunungan, sebuah DOB pemekaran dari Provinsi Papua yang resmi berdiri pada 11 November 2o22 itu, kini memiliki pemimpin baru.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Prof. Drs. M. Tito Karnavian, MA,Ph,D melantik Dr. Velix Vernando Wanggai, S.IP,MPA sebagai Penjabat Gubernur Provinsi Papua Pegunungan di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Senin, 13 November 2023.

Selain Velix, Mendagri juga melantik Safrizal ZA sebagai Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel). Pelantikan itu berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 110/P Tahun 2023 tentang Perpanjangan Masa Jabatan, Pemberhentian, dan Pengangkatan Penjabat Gubernur.

Mendagri Tito Karnavian saat melantik Velix Wanggai menjadi Penjabat Gubernur Papua Pegunungan dan Safrizal menjadi Penjabat Gubernur Kepulauan Babel.

Adapun Velix Wanggai yang menjabat sebagai Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan dan Wawasan Kebangsaan Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres) RI menggantikan penjabat gubernur sebelumnya, Nikolaus Kondomo, SH,MH. Sedangkan Safrizal merupakan pejabat tinggi madya di Kemendagri. Safrizal menjabat sebagai Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Administrasi Kewilayahan (Adwil) Kemendagri.

Menteri Tito dalam sambutannya mengatakan pelantikan itu merupakan proses penyegaran yang diharapkan menghasilkan dinamika dan energi baru di kedua provinsi tersebut. Selain itu, hal tersebut merupakan konsekuensi dari amanat Undang-Undang (UU) Nomor 10 Tahun 2016.

Bupati Pegunungan Bintang Spei Yan Bidana saat bersalaman dengan Penjabat Gubernur Papua Pegunungan Velix Wanggai usai pelantikan.

“Saya berharap banyak rekan-rekan penjabat akan dapat menjalankan tugas, yang pertama adalah mengisi kekosongan karena berakhirnya masa jabatan yang lama. Kemudian running operasional pemerintahan tetap berjalan, politik dan pemerintahan di daerah tetap bisa stabil,” ujar Mendagri Tito.

Tito berpesan kedua penjabat gubernur dapat menyelesaikan permasalahan yang menjadi atensi di tingkat nasional, seperti kemiskinan ekstrem, inflasi, stunting, infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan. Di samping itu, kedua penjabat gubernur juga diminta mengatasi permasalahan di tingkat lokal.

Hal itu seperti masalah lingkungan di Kepulauan Babel dan stabilitas keamanan di Papua Pegunungan. Selain itu, keduanya juga diminta untuk mendukung penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada Serentak 2024.

“Saya berharap untuk masalah pilkada, tolong untuk dua provinsi ini, Bapak-Bapak Penjabat Gubernur segera koordinasikan dengan bupati dan wali kota masing-masing menyelesaikan naskah perjanjian hibah daerah (NPHD),” tegasnya.

Menurut Mendagri Tito, belum semua daerah menyelesaikan NPHD kepada KPU daerah, Bawaslu daerah, maupun TNI/Polri.

Dia menjelaskan untuk keperluan Pemilu, yakni Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg), anggarannya berasal dari biaya Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN). Sedangkan Pilkada berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Pada kesempatan yang sama, Mendagri secara khusus meminta Pj. gubernur berkoordinasi dengan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) untuk menyelesaikan persoalan di provinsi. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Suganda Pandapotan Pasaribu dan Nikolaus Kondomo yang telah melaksanakan tugas dengan baik di kedua provinsi tersebut.

Sosok Velix Wanggai

Velix Vernando Wanggai lahir di Jayapura 16 Februari 1972. Putra asli Papua ini dikenal sebagai aktivis, ahli hubungan internasional, penulis buku, dan kolumnis. Velix pernah didapuk sebagai Staf Khusus Presiden era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Velix menjadi staf khusus Yudhoyono yang bertugas membantu memberi masukan pada presiden tentang berbagai hal yang berhubungan dengan pembangunan daerah dan otonomi daerah di Indonesia. Ia juga lama meniti karir sebagai staf perencana Direktorat Kawasan Khusus dan Daerah Tertinggal, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) RI.

Velix adalah putra Sofyan Wanggai dan Ita Nurlita. Velix menikah dengan Herwin Meiliantina dan dikaruniai empat orang anak: Venna Aisyah Refornisa Wanggai, Muhammad Fadhil Qoraano Wanggai, Cordova Maulana Wanggai, dan Qowabi Hanif Suryakusuma Wanggai.

Velix, Sekretaris Jenderal Forum Ukhuwah Pemuda Irian Jaya periode 1998-2000, merampungkan studi SMP hingga tamat SMA Negeri 2 Jayapura tahun 1991. Velix merampungkan kuliah S1 jurusan Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Gadjah Mada tahun 1996.

Velix meraih gelar master (S2) dari Flinders University, Australia dengan tesis berjudul The Politics of Formulating Regional Development Policy: The Case of Papua, Indonesia, 1998-2006.

Sempat pula kuliah S3 di Australian National University sebelum akhirnya dipanggil Presiden Yudhoyono sebagai Staf Khusus. Velix merampungkan S3 di Universitas Padjadjaran, Bandung. (Gusty Masan Raya/dbs)

Facebook Comments Box