Penjabat Sekretaris Daerah Puncak Jaya, Yubelina Enumbi, SE,MM saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu, 13 Desember 2023.

KABUT tebal baru saja turun menyelimuti Kota Mulia di petang itu. Udara sangat dingin. Suasana di kompleks Kantor Bupati perlahan semakin lengang. Ratusan masyarakat yang memadati sejak pagi, satu per satu beranjak pergi. Setelah mengikuti perayaan Natal Gabungn Pemda, DPRD, TNI/Polri dan Denominasi Gereja.

Hari itu, Rabu, 13 Desember 2023. Detak jam di dinding terdengar cukup kencang. Di ruangan berukuran sekira 4 x 7 meter itu, tiga wartawan dengan handphone dan camera di tangan siap menjepret perempuan paruh baya di hadapan mereka. Di kursi kebesarannya penuh wibawa.

Dia adalah Yubelina Enumbi, SE,MM, yang sejak Rabu, 15 Februari 2023 menjadi Penjabat Sekretaris Daerah Puncak Jaya. Sosoknya sederhana. Kalem dan murah senyum. Tetapi geraknya cepat. Cekatan. Orang-orang dari dulu memanggilnya “Mama Yubel”, atau “Mama Sekda” di sepanjang tahun ini.

Penjabat Sekda Puncak Jaya Yubelina Enumbi saat menyalakan lilin Natal pada perayaan Natal Gabungan, 13 Desember 2023.

“Akhirnya setelah sekian purnama, baru kita bisa bertemu. Mohon maaf kita komunikasi mau ketemu di Jayapura tapi saya sibuk terus, jadi baru bisa bertemu di Mulia hari ini,” ujar Yubelina Enumbi mengawali obrolan.

Hari itu, Yubelina tampak cantik dengan pakaian khas Suku Dani dengan hiasan di kepalanya. Dia tercatat dalam sejarah sebagai perempuan pertama Suku Dani yang menduduki jabatan tertinggi di birokrasi Kabupaten Puncak Jaya, Provinsi Papua Tengah. Dan dia bangga. Penuh percaya diri.

“Saya ingin tunjukkan bahwa kita perempuan Dani juga bisa. Kita bisa bekerja dimana saja, tetapi tidak melupakan budaya kita. Kita tetap menjaga budaya, karena budaya itu hal yang baik yang mengatur norma. Tetapi ada asas-asas dimana hak perempuan harus ada, keseteraan gender harus diwujudkan. Raden Ajeng Kartini sudah berjuang dari gelap terbitkan terang, harusnya Perempuan di Puncak Jaya juga tidak hidup dalam kegelapan lagi,” tutur Yubelina, tegas.

“Siapa sosok yang menginspirasi ibu Sekda dalam berkarir sehingga bisa sukses seperti  hari ini?”

Mendengar pertanyaan itu, Yubelina tiba-tiba terdiam. Matanya berlinang. Tak kuasa ia menahan sedih. Dan satu-satu butiran air mata jatuh. Ditariknya beberapa lembar tisu di atas meja.

“Maaf, jujur kalau singgung ini, saya selalu emosional. Motivator itu adalah almarhum bapak saya. Beliau yang mendidik saya sejak kecil, tidak memandang saya ini seorang perempuan. Dimana dia tahu bahwa saya bisa. Itu yang membuat saya dari kecil tidak pernah menyerah. Membentuk pribadi saya menjadi disiplin, sedikit keras dan tapi punya hati yang cepat melow. Bapak saya seorang tentara, sudah meninggal,” katanya terbata-bata.

Yubelina lahir di Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya. Ayahnya, Darius Enumbi adalah seorang anggota TNI Angkatan Darat. Ibunya bernama Tina Roy. Sejak kecil, mereka pun pindah dari Sorong ke Nabire, Provinsi Papua Pegunungan. Ia memulai pendidikan di SD Sanoba 1 Nabire, SMP Negeri 4 Nabire, dan SMK Petra Nabire.

Penjabat Sekda Yubelina Enumbi bersama anak-anak di Distrik Fawi dalam kunjungannya beberapa waktu lalu.

“Di SMK, saya ambil jurusan Akuntansi. Setelah itu, saya ikut seleksi dan masuk Uncen Jayapura di Fakultas Ekonomi jurusan manajemen konsentrasi keuangan. Setelah di Uncen tahun 2003, saya langsung kembali ke Puncak Jaya,” katanya.

Menurut Yubelina, pesan lain sang ayah kepada dia dan keempat adiknya ialah supaya mereka semua suatu saat bisa kembali ke kampung halaman di Puncak Jaya. Saat itu, kata Yubelina, di hati dan pikirannya tak pernah sekalipun terlintas keinginan itu, apalagi tertarik untuk bekerja di Puncak Jaya yang sangat terisolir.

“Tapi justru keadaan berbalik seratus delapan puluh derajat. Setelah bapak saya meninggal, justru saya sangat mencintai Puncak Jaya. Dan saya sadar, saya berhak ada di Puncak Jaya dan menyumbangakan tenaga dan pikiran untuk membangun Puncak Jaya,” kisahnya.

Penjabat Sekda Yubelina Enumbi saat memimpin apel di halaman Kantor Bupati Puncak Jaya beberapa waktu lalu.

Perjalanan Karir Yubelina

Lahir dan tumbuh dalam didikan yang ketat dari seorang ayah membuat Yubelina dan keempat adiknya sukses. Terbukti, usai kepergian sang ayah, Yubelina dan keempat adiknya berhasil menjejaki kembali tanah kelahiran ayah mereka di Puncak Jaya dan bekerja hingga hari ini. Mereka meninggalkan Kota Nabire, mengabdi dan melayani masyarakat di Puncak Jaya.

“Moto kerja saya ialah bekerjalah tanpa harus diketahui orang, biarlah karirmu yang membuktikan sebagaimana engkau bekerja,” ujarnya sambil tersenyum.

Penjabat Sekda Yubelina Enumbi saat mencoba mesin giling padi yang baru diserahkan di Kampung Bakusi, Distrik Fawi dan melihat hasilnya.

Yubelina memulai karirnya dari tahun 2004 sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS. Setahun sebelumnya, ia sempai mengikuti tes Calon Pegawai Negeri Sipil (PNS) tetapi gagal. Tes susulan CPNS pada 2004 yang mengantarnya lolos dan mulai menggunakan baju keki.

Mula-mula, perempuan berusia 42 tahun ini ditempatkan sebagai staf pada Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Puncak Jaya. Saat itu, kata dia, tidak banyak perempuan Dani yang memiliki gelar sarjana Strata 1 (S1).

“Kami hanya berdua dengan Elka Murib yang diterima dari S1,” tuturnya.

Setelah tiga tahun mengabdi di Dinas Tenaga Kerja, pada 2007 Yubelina dipercayakan sebagai Kepala Seksi Gaji di Dinas Keuangan, yang saat itu masih berada di bawah Sekertariat Daerah. Pada 2008, saat Dinas Keuangan berganti menjadi Badan Keuangan, ia kemudian diangkat menjadi Kepala Bidang Perbendaharaan. Jabatan ini, ia emban selama kurun waktu 8 tahun.

“Pada 2016, saya diangkat menjadi Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Puncak Jaya dan di tahun 2017 diangkat sebagai pejabat definitif oleh Bupati Yuni Wonda,” urainya.

Usai masa kepemimpinan Bupati Puncak Jaya, Yuni Wonda, Menteri Dalam Negeri mengangkat Sekretaris Daerah Puncak Jaya, H. Tumiran, S.Sos,M.AP sebagai Penjabat Bupati. Pada 28 Desember 2023, Penjabat Gubernur Papua Tengah, Ribka Haluk melantik Tumiran di Nabire.

Penjabat Bupati Tumiran saat menyerahkan SK kepada Penjabat Sekda Yubelina Enumbi di sela-sela pelantikan Rabu, 15 Februari 2023 di Aula Sasana Kawonak.

Guna menjalankan roda birokrasi, Penjabat Bupati Tumiran mengangkat Kepala Badan Keuangan Daerah Yubelina Enumbi, SE,MM sebagai Penjabat Sekretaris Daerah Puncak Jaya. Maka pada Rabu, 15 Februari 2023, bertempat di Aula Sasana Kawonak, Yubelina pun dilantik menjadi Penjabat Sekda Puncak Jaya.

“Untuk semua kaum Perempuan Dani, kita semua bisa, harus bisa. Dan saya bisa membuktikan bahwa saya sampai ada di titik ini, maka saya yakin generasi di bawah saya, adik-adik saya mereka akan jauh lebih baik dari saya kelak. Jadi harapan saya, ke depan akan hadir Perempuan-perempuan Puncak Jaya yang hebat yang berada di berbagai posisi,” tegasnya.

Menurut Yubelina, kendati sukses di karir birokrasi, ia masih merasakan ada yang kurang. Keinginan besarnya untuk bertemu dan melayani semua masyarakat Puncak Jaya belum sepenuhnya terjawab. Sebab kondisi medan geografis yang sulit menyebabkan tidak semua daerah memiliki akses jalan darat.

Tercatat, dari 27 distrik di Puncak Jaya, terdapat 5 distrik yang hanya bisa dijangkau dengan pesawat alias tak ada jalan darat. Itu pun dengan carter pesawat. Sebab belum ada penerbangan regular ke lima distrik itu.

“Melayani masyarakat sesuai harapan mereka ialah keinginan terbesar saya. Karena saya sangat menyayangi masyarakat Puncak Jaya. Saya ingin menjangkau mereka, bertemu mereka, melayani mereka langsung di tengah keterbatasan mereka di kampung-kampung,” bilangnya.

Penjabat Sekda Yubelina Enumbi dengan menggunan speedboat saat menjangkau masyarakat di Kampung Bakusi, Distrik Fawi dalam kunjungan kerja beberapa waktu lalu.

Tantangan lain ialah persoalan keamanan. Tetapi selama enam tahun terakhir, Puncak Jaya yang sejak dulu dikenal sebagai daerah merah, kini mulai pelan-pelan kondusif. Kondisi ini membuat derap pembangunan terus digenjot. Dan kiranya terus dipertahankan.

“Pesan saya untuk anak-anak, adik-adik saya perempuan di Puncak Jaya, saya minta tahan dulu menikah. Tetapi sekolah yang baik, mengejar ilmu, kembangkan potensi diri, dan pulang Kembali bangun Puncak Jaya. Ingat nasihat dan didikan bapa dan mama sebab mereka adalah wakil Tuhan,” tutup Yubelina. (Gusty Masan Raya)

Facebook Comments Box