OKSIBIL (PB.COM)—Pemuda Katolik Komisariat Cabang Pegunungan Bintang (Komcab Pegubin), Provinsi Papua Pegunungan, Rabu, 24 Januari 2024 memberikan bantuan berupa alat tulis buku, bolpen, spidol, buku tulis, dan buku bacaan kepada siswa-siswi Sekolah Papua Cerdas atau dikenal Pace School di SD Negeri Balil, Oksibil.
Pace School merupakan sekolah swasta berpola asrama yang menampung anak-anak dari beberapa kampung di Pegunungan Bintang. Sekolah ini mengalami musibah akibat fasilitas gedungnya dibakar oleh TPN-PB Kodap 35 Bintang Timur beberapa tahun lalu. Saat ini, anak-anak menggunakan fasilitas SD Negeri Balil sebagai tempat untuk proses belajar mengajar.
Bantuan ini diserahkan secara langsung oleh Ketua Pemuda Katolik Komcab Pegubin, Yanuarius Oktemka, S.IP,MM dan sejumlah pengurus kepada murid-murid Pace School di kelas. Turut hadir, Ketua Bidang Pendidikan dan Kesehatan Pemuda Katolik Pegubin Salmon Kasipmabin, Sekretaris Pemuda Katolik Pegubin Vinsen Uropmabin, anggota Bidang Media Natalis Kasipmabin, dan anggota Bidang Hukum dan HAM Yahya Benggan
Menurut Yanuarius, sebagai organisasi pemuda, Pemuda Katolik Komcab Pegubin mencatat segala musibah dan realitas sosial lain yang terjadi di wilayah itu. Meskipun kontribusi yang diberikan tidak besar, namun pihaknya berusaha membantu sebagai bentuk kepedulian dan motivasi kepada para siswa-siswi agar semangat belajar.
”Yang dapat kami lakukan saat ini adalah berdoa, semoga adik-adik dapat belajar dengan serius dan memiliki masa depan yang lebih baik. Semoga bantuan yang kami berikan dapat bermanfaat. Bantuan ini utamanya kami berikan kepada mereka yang sangat membutuhkan,” kata Yanuarius.
Penyerahan bantuan alat tulis dan lain-lain ini diterima langsung oleh murid-murid beserta Kepala Sekolah Pace School dan seluruh staf dewan guru. Pada kesempatan itu, mewakili para guru dan siswa, Adinda Lewis Ningdana memberikan apresiasi dan terima kasih.
“Saya mewakili pimpinan sekolah menyampaikan banyak terima kasih. Kami benar-benar sangat membutuhkan bantuan dari saudara-saudari pemerhati pendidikan di daerah ini. Kami berharap pemerintah daerah juga melihat kami dan Pace School sebagai bagian dari aset pembangunan masa depan Pegunungan Bintang. Kami memerlukan fasilitas berupa gedung, dan berbagai hal lainnya, karena tempat ini sedang kami pergunakan untuk membina anak-anak Pegunungan Bintang,” bilang Adinda.
Ketua Bidang Pendidikan Pemuda Katolik Komcab Pegubin Salmon Kasipmabin mengatakan, program bantuan ini merupakan bagian dari rangkaian program bidang pendidikan yang lebih luas. Selanjutnya akan diadakan program sosialisasi tentang berbagai program beasiswa yang tersedia di beberapa lembaga pendidikan di Indonesia.
Menurut Salmon, fokus utama dari program ini adalah memberikan pemahaman kepada anak-anak yang akan menghadapi ujian sehingga mereka dapat memiliki gambaran yang lebih jelas tentang peluang beasiswa, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
”Adik-adik harus menyadari bahwa ada alternatif lain untuk mendapatkan beasiswa dan berjuang mandiri. Tidak harus sepenuhnya bergantung kepada pemerintah daerah. Sumber daya yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah kita terbatas, dan dengan jumlah anak sekolah yang banyak di Pegunungan Bintang yang membutuhkan perhatian, pemda tidak selalu mampu secara finansial,” katanya.
Salmon juga mengajak anak-anak untuk mandiri dan cerdas dalam mencari beasiswa yang banyak tersedia di Indonesia. Pemuda Katolik Pegubin, kata dia, akan menjadwalkan diskusi khusus untuk membahas hal ini untuk semua sekolah di Oksibil.
Kepala Sekolah Pace School Ibu Jainap mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih kepada Pemuda Katolik Pegubin atas bantuan yang diberikan. Ia meminta agar agenda diskusi tersebut dapat dijadwalkan secepatnya, idealnya pada bulan Februari, mengingat pada bulan Maret terdapat bentrok dengan agenda lain di sekolah.
”Sekolah lain yang mengalami nasib serupa adalah SD-SMA Negeri Kiwirok, SMP Negeri Serambakon, SMA Negeri Oksibil, dan SMK Negeri Oksibil. Mereka berharap agar Pemerintah Daerah dapat memberikan perhatian serius, serta seluruh pemerhati pendidikan bersedia melihat kondisi ini sebagai tanggung jawab bersama, dengan harapan dapat mencari solusi yang baik untuk memperbaiki masa depan Pegunungan Bintang,” katanya.
Ia berharap, program sosialisasi beasiswa ini dapat memberikan arahan yang bermanfaat bagi para siswa, memotivasi mereka untuk meraih kesempatan pendidikan lebih tinggi, dan membuka wawasan mengenai peluang studi di dalam dan luar negeri. Sebab melalui kerja sama dan kesadaran bersama akan tercipta perubahan positif untuk masa depan yang lebih cerah di Pegunungan Bintang. (Aquino Ningdana/GMR)