Suasana pertemuan Bupati Yalimo Nahor Nekwek dan rombongan bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di kantornya di Jalan Rasuna Said Jakarta, Senin, 29 Januari 2024.

JAKARTA (PB.COM)Bupati Yalimo Dr. Nahor Nekwek, S.Pd,MM berkomitmen menjadikan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Er Dabi sebagai Pusat Layanan Respirasi dan Tuberkulosis di seluruh Papua dengan nama Pusat Respirasi Papua. Hal ini sejalan dengan letak Yalimo sebagai pintu masuk Provinsi Papua Pegunungan dengan tingkat mobilitas orang yang semakin tinggi.

Rencana itu disampaikan Bupati Yalimo saat bertemu dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin di kantornya di Jalan Rasuna Said Jakarta, Senin, 29 Januari 2024. Turut mendampingi Bupati Nahor, Kepala Dinas Kesehatan Yalimo Anton Nekwek, SKM, dan Direktur RSUD Er Dabi dr. Nataniel Immanuel Hadi, M.Kes,FISQua.

“Kami baru saja menerima hasil akreditasi dari KARS untuk RSUD Er Dabi dan dinyatakan lulus. Tentu ini menjadi salah satu kebanggaan dan modal bagi kami pemerintah daerah dan manajemen agar ke depan fasilitas kesehatan ini bisa dikembangkan sebagai Pusat Layanan Respirasi dan Tuberkulosis,” kata Bupati Nahor Nekwek, Selasa, 30 Januari 2024 di hadapan Menkes Budi dan jajarannya.

Menurut Dr. Nahor, selain pengembangan RSUD Er Dabi, ada dua hal lain yang juga didorongnya ke depan demi meningkatkan standar mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat Yalimo yang lebih baik.

Pertama, meningkatkan kapasitas dan kapabilitas layanan primer di kabupaten yalimo, melalui pembangunan Puskesmas, penyediaan alkes dan obat esensial serta, pemenuhan SDM kesehatan layanan primer.

“Selain itu, kami akan minta adanya beasiswa Kemenkes untuk Pendidikan Kedokteran dan Kedokteran Spesialis bagi Putra Putri Yalimo ke depan. Jadi tiga hal ini kami sampaikan kepada Bapak Menkes agar ke depan Bapak bisa membantu kami,” tutur Bupati Nahor.

Menteri Kesehatan Budi Gunawan Sadikin mengatakan pada prinsipnya, pihaknya menerima dan menampung semua program yang diajukan dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan, terutama di Papua dengan tingkat geografis yang sangat sulit.

“Saya mengapresiasi Bapak Bupati Yalimo beserta Direktur RSUD Er Dabi dan Kadinkes atas kelulusan akreditasi yang sangat cepat yaitu 6 bulan sejak diresmikan. Ini merupakan bukti keseriusan Pemerintah Daerah Yalimo dalam menyediakan fasilitas kesehatan yang bermutu bagi masyarakat,” ujar Menkes Budi.

Menanggapi beberapa usulan dari Bupati Yalimo, Menkes Budi Gunadi pun langsug memerintakan jajarannya untuk menyediakan peralatan kesehatan yang dibutuhkan RSUD Er Dabi dan 5 Puskesmas di Yalimo.

Selain itu, lanjut Budi, Kemenkes juga akan menyediakan beasiswa bagi semua putra-putri Yalimo yang akan melanjutkan studi Pendidikan Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Poltekes Kemenkes. Bagi mahasiswa kedokteran yang dibiayai Pemda Yalimo saat ini, ia menegaskan Kemenkes akan mengambil alih pembiayaannya hingga Pemda dapat menggunakan dana tersebut untuk kebutuhan lainnya.

“Tahun 2025 sudah disiapkan anggaran cukup besar untuk RSUD Er Dabi dan Puskesmas di Yalimo agar dapat Optimal melayani masyarakat. Kami akan berusaha menyediakan tambahan insentif bagi Dokter Spesialis yang mau bertugas ke Yalimo melalui program PGDS (Pendayagunaan Dokter Spesialis—Red.),” tegas Budi Gunadi Sadikin. (Gusty Masan Raya)

Facebook Comments Box