Para mahasiswa Universitas Okmin Papua saat mengikuti kegiatan Inisiasi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) tahun akademik 2023/2024, September 2023 lalu.

JAYAPURA (PB.COM)Universitas Okmin Papua (UOP) di Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang (Pegubin), Provinsi Papua Pegunungan memiliki prospek yang menjanjikan ke depan dalam berbagai sektor oleh karena letaknya yang strategis di perbatasan RI-Papua New Guinea (PNG).

Didirikan sejak 17 Agustus 2023, universitas ini kini memiliki 738 mahasiswa yang tersebar di dua fakultas dan lima program studi yakni Fakultas Antropologi dan Sosial Sains meliputi Program Studi Antopologi dan Pendidikan Bahasa Inggris; dan Fakultas Sains, Matematika dan Agroteknologi yang mencakup Program Studi Biologi, Pendidikan Matematika, dan Agroteknologi.

Di tahun 2024 ini, Kementerian Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya siap membangun 9 gedung kampus bagi UOP menelan anggaran Rp 60-an miliar.

Bupati Pegubin Spei Yan Bidana saat meninjau lokasi pembangunan kampus Universitas Okmin Papua di Distrik Serambakon, Rabu, 21 Februari 2024.

Bupati Pegubin Spei Yan Bidana selaku penggagas dan pendiri UOP mengatakan, dirinya ingin menjadikan lembaga pendidikan ini sebagai sarana membangun diplomasi lunak (soft diplomacy) antara Pemerintah Indonesia dan negara tetangga PNG. Sebab ke depan, akan ada banyak mahasiswa-mahasiswi dari PNG di wilayah perbatasan Pegubin yang datang berkuliah di UOP.

“Akses pendidikan di PNG kan sangat terbatas dibandingkan dengan kita. Dari bagian Utara mulai dari Wewak naik ke Aitape, turun ke Vanimo, sampai ke Telepomin di Pegunungan Bintang, semua rata-tata tak ada lembaga perguruan tinggi. Universitas hanya ada di Port Moresby dan Medeng. Jadi saudara kita di PNG akan terbantu dengan kehadiran Universitas Okmin ini. Saat ini, sudah ada puluhan mahasiswa sedang kuliah di sini,” kata Spei kepada papuabangkit.com, Kamis, 22 Februari 2024.

Menurut Spei Bidana, seharusnya bulan lalu sebelum terjadinya kerusuhan massal di PNG, ia berangkat ke Port Moresby untuk melakukan pertemuan dengan Menteri Infrastruktur dan Ekonomi di negara tetangga itu. Agendanya adalah membahas rencana pembangunan infrastruktur jalan darat dari PNG ke Pegubin di wilayah perbatasan.

“Menteri ini orang Ok Min, satu budaya dengan kita. Rencana kita bangun jalan dari Oksibil-Iwur-Tarub-Kwrok hingga Tabubil di Papua Nugini, dimana akan dibangun PLBN di Kwrok, Tarub. Tujuannya supaya ke depan, banyak orang PNG yang bisa datang kuliah di Universitas Okmin. Dalam pertemuan kami di Port Moresby tahun lalu, rencananya ada 12 mahasiswa dari PNG yang akan dikirim untuk kuliah UOP pada tahun ini,” urainya.

Bupati Pegubin Spei Yan Bidana, ST,M.Si dan Rektor Universitas Okmin Papua Pastor Dr. Yohanes Kore, S.Ag,MA, OFM di Kantor Bupati, Selasa, 20 Februari 2024.

Spei menegaskan, konsep pendidikan lama yang sentralistik di perkotaan harus diubah. Pendidikan harus menyebar hingga ke kampung-kampung dan daerah terpencil. Tujuannya, selain pemerataan sumber daya manusia, juga merangsang pertumbuhan ekonomi di wilayah itu.

“Sebab fakta membuktikan, dimana ada universitas, di situ ekonomi akan tumbuh pesat dan maju. Seperti Yogya atau Jayapura. Uang berputar sangat cepat. Ke depan, saya yakin Oksibil juga akan maju. Jadi selain sebagai sarana diplomasi, universita ini akan tumbuhkan ekonomi masyarakat di sekitar kampus,” tuturnya.

Sebagai salah satu ikon pembangunan di Kabupaten Pegunungan Bintang, Universitas Okmin Papua sudah mampu menunjukkan prestasi membanggakan. Pada 10 Agustus 2023, lima program studi milik UOP mendapatkan status akreditasi “Baik” dari Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Tinggi (BAN-PT) yakni Agroteknologi, Antropologi, Biologi, Pendidikan Bahasa Inggris dan Pendidikan Matematika. (Gusty Masan Raya)

Facebook Comments Box