Dr. drg. Aloysius Giyai, M.Kes selaku promovendus saat menerima hasil ujian dari Wakil Rektor IPDN Jakarta, Dr. Drs. Rizari Azhar, M.B.A.,M.Si mewakili Rektor Prof. Dr. Drs. H. Hadi Prabowo, MM di sela-sela Ujian Promosi Doktor, Rabu, 20 Maret 2024 di kampus IPDN Cilandak, Jakarta Selatan.

JAKARTA (PB.COM)Direktur RSUD Jayapura, Provinsi Papua, Dr. drg. Aloysius Giyai, M.Kes sukses mempertahankan disertasinya di hadapan para penguji dalam Sidang Promosi Doktor Ilmu Pemerintahan di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jakarta dengan meraih nilai ujian sangat memuaskan yakni 3,90 dan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,62 atau dengan terpuji (cum laude).

Sidang Promosi Doktor ini dipimpin oleh Wakil Rektor IPDN Jakarta, Dr. Drs. Rizari Azhar, M.B.A.,M.Si mewakili Rektor Prof. Dr. Drs. H. Hadi Prabowo, MM, Rabu, 20 Maret 2024 pagi di kampus IPDN Cilandak, Jakarta Selatan.

Aloysius dengan disertasi berjudul “Implementasi Kebijakan Percepatan Jangkauan Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Yahukimo” sukses mempertahankan disertasinya di hadapan tujuh (7) dosen penguji yakni Prof. Dr. Murtir Jeddawi, SH,M.Si selaku promotor, bersama dua co Promotor Dr. Ella L. Wargadinata, M.A, dan Dr. Megandaru W. Kawuryan, S.IP,M.Si serta  tiga opnonen ahli yakni Dr. Mansyur Achmad, MSi, Prof. Dr. Ika Sartika, MT, Dr. Halilul Khairi, M.Si, dan Prof. Dr. Drs. Avelinus Levaan, BA,MS.

Ujian Terbuka ini berlangsung cukup alot selama kurang lebih dua jam, dimana setiap penguji diberi kesempatan oleh pimpinan sidang untuk memberikan klarifikasi dan mengajukan satu dua pertanyaan, setelah Aloysius selaku promovendus memaparkan secara singkat hasil disertasinya.

“Dengan ini Promovendus atas nama Aloysius Giyai, mahasiswa Pasca Sarjana Ilmu Pemerintahan Dalam Negeri dengan judul disertasi Implementasi Kebijakan Percepatan Jangkauan Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Yahukimo Provinsi dinyatakan lulus dengan IPK 3,62 dengan predikat sangat memuaskan. Mulai hari ini, tanggal 20 Maret 2024, promovendus berhak memakai gelar Doktor. Oleh karena itu, pada kesempatan ini, izinkanlah saya menyebut untuk pertama kali Doktor Aloysius Giyai,” kata Wakil Rektor IPDN Jakarta, Dr. Drs. Rizari Azhar, M.B.A.,M.Si saat membaca hasil ujian disambut tepuk tangan hadirin.

Solusi Pelayanan Kesehatan

Kepada wartawan usai menjalani ujian terbuka, Dr. drg. Aloysius Giyai, M.Kes mengatakan, tema disertasi yang diangkat dalam studi doktoralnya ini merupakan hasil penelitian tentang model pelayanan kesehatan bergerak yang cocok dilakukan di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan.

Dr. drg. Aloysius Giyai, M.Kes saat memberikan sambutan.

Menurutnya, selain sebagai studi ilmiah untuk mempertahankan gelar akademik, tetapi lebih daripada ia berharap disertasinya ini bisa menadi solusi baru untuk menjawab persoalan akses pelayanan kesehatan di Papua yang belum merata akibat isolasi geografi dengan topografi alam yang sulit dan menantang.

Oleh karena itu, kata dia, pemerintah daerah baik itu di Kabupaten Yahukimo maupun sebagian besar kabupaten di wilayah pegunungan Papua lainnya harus berinovasi dengan menerapkan model pelayanan bergerak guna menjangkau masyarakat asli Papua yang selama ini belum tersentuh pelayanan kesehatan Papua sama sekali.

“Dengan kondisi geografis Papua yang sulit, masih banyak masyarakat Orang Asli Papua di balik gunung, lembah curam di pinggir sungai dan rawa-rawa belum bisa mengakses layanan kesehatan. Karena itu, petugas kesehatan harus bergerak dari kampung ke kampung untuk melayani masyarakat,” kata mantan Kepala Dinas Kesehatan Papua ini.

Pada kesempatan itu, Doktor Aloysius juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Yahukimo, terutama Bupati dan mantan Kepala Dinas Kesehatan Yahukimo Lesman Tabuni, yang telah bersedia menerima saya untuk melakukan penelitian di tempat mereka, dengan dukungan data-data kebijakan pembangunan kesehatan.

Promovendus Aloysius Giyai di tengah puluhan krans bunga ucapan selamat untuknya.

“Terima kasih juga kepada Pemerintah Provinsi Papua, serta jajaran direksi dan karyawan-karyawati RSUD Jayapura tempat saya bekerja dan mengabdi, yang telah mendukung saya sehingga saya bisa berhasil meraih gelar doktor ini,” tutupnya.

Sementara itu, Oponen Ahli Eksternal Prof. Dr. Drs. Avelinus Levaan, BA,MS dari Universitas Cenderawasih Jayapura mengatakan ujian disertasi Aloysius Giyai memberikan satu kontribusi baru bagi pembangunan di Papua, khususnya percepatan pelayanan kesehatan yang tepat dan efektif, baik melalui darat, laut/sungai, dan udara.

Aloysius bersama Oponen Ahli Eksternal Prof. Dr. Drs. Avelinus Levaan, BA,MS dari Universitas Cenderawasih Jayapura.

“Jadi solusi model pelayanan kesehatan bergerak yang diberikan oleh Aloysius dalam disertasinya ini harus didukung regulasi dari pemerintah daerah, karena memang sangat cocok diterapkan di Papua yang wilayahnya sangat luas dan sulit,” tuturnya.

Prof Levaan juga menyampaikan apresiasi kepada Aloysius selaku promovendus yang sangat menguasai teori-teori dalam disertasinya sebagai dalil untuk membangun model pelayanan kesehatan bergerak ini. Apalagi, model ini pernah diterapkannya saat ia menjadi Kepala Dinas Kesehatan Papua pada 2015 dalam program Satuan Tugas Kaki Telanjang dan Terapung.

Aloysius bersama keluarga dan sejumlah tokoh, intelektual dan mahasiswa asal Papua yang tinggal di Jabodetabek.

“Saya kira hasil disertasi ini harus juga dijabarkan kepada pemerintah daerah di Papua supaya bisa dirumuskan dalam regulasi dan kebijakan pembangunan guna mempercepat pelayanan kesehatan bagi masyarakat terisolir di Papua,” tegasnya.

Pantauan papuabangkit.com, tampak berderet lima puluh lebih krans bunga di sepanjang lorong kampus hingga ruang ujian berisi ucapan selamat dari berbagi pihak kepada Aloysius atas ujian promosi doktornya. Turut hadir menyaksikan ujian ini, sejumlah tokoh, intelektual, dan mahasiswa yang tinggal di Jabodetabek. (Gusty Masan Raya)

Facebook Comments Box