OKSIBIL (PB.COM)—Bupati Pegunungan Bintang Spei Yan Bidana, ST,M.Si mengatakan di usianya yang ke-21 pada 12 April 2024, daerah yang dipimpinnya sedang mengalami lompatan kemajuan yang signifikan jika dibandingkan kabupaten lain di Papua yang seusia.
“Misalnya Kabupaten Keerom yang sama usianya. Sekalipun aksesnya mudah dan dekat dengan Jayapura, perkembangan Keerom sangat lambat. Karena itu kita harus bangga bahwa kita lebih maju beberapa langkah. Paling nyata dari sisi proteksi dan peningkatan kualitas SDM. Sejak kepemimpinan kami, kita alokasikan APBD yang besar untuk biaya anak-anak putra daerah Pegunungan Bintang untuk kuliah dan sekolah. Di daerah pesisir mana ada bupati buat kebijakan seperti itu,” tutur Bupati Spei Bidana dalam sambutannya saat acara ramah tamah usai perayaan misa HUT ke-21 Pegubin di halaman Gereja Katolik Paroki Roh Kudus Mabilabol.
Menurut Spei Bidana, di masa kepemimpinannya, ia memberi perhatian besar terhadap peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui Pendidikan. Selain membuat gebrakan dengan mendirikan Universitas Okmin Papua (UOP) pada 17 Agustus 2021, pihaknya juga menyiapkan anggaran pada APBD 2022 mencapai Rp 30 miliar untuk membiayai kuliah dan sekolah bagi ribuan mahasiswa dan pelajar yang menjalani studi, baik di Papua maupun luar Papua.
Anggaran ini bersumber dari Dana Otonomi Khusus (Otsus) sebesar Rp 20 miliar dan Rp 10 miliar dari Dana Alokasi Umum (DAU). Bahkan, kata Spei, di tahun 2024 ini pihaknya telah menyiapkan dana Otsus sebesar Rp 40 miliar di luar dana pendidikan.
“Kita pakai biayai 4 ribu mahasiswa di Papua dan di luar Papua sekitar 6 ribu mahasiswa. Ini benar-benar kita ingin agar ke depan anak-anak kita maju, setelah kuliah pulang bangun daerahnya,” bilang mantan Kepala Bappeda Pegubin ini.
Pada kesempatan itu, Bupati Spei juga mengaku kecewa karena ada sejumlah mahasiswa yang sudah dikirim Pemda Pegubin untuk studi di luar Papua, malah pulang sebelum selesai. Ironisnya, malah balik menyalahkan Pemda.
“Saya mau sampaikan ya, bupati tidak makan uang! Sudah beberapa anak saya sudah kirim ke luar Papua tetapi ada yang sudah balik. Ini kita yang rugi anggaran. Jadi orang tua dari anak yang sudah pulang, tidak boleh bilang bupati makan uang sampai anak balik dari tempat studi. Stop! Karena pemerintah suda menyiapkan anggaran dan memfasilitasi anak kuliah tetapi tidak dimanfaatkan dengan baik,” tegas Spei Bidana.
Selain mengirim ribuan mahasiswa studi di luar Pegubin, Spei Bidana juga melakukan gebrakan dengan mendirikan Universitas Okmin Papua (UOP) sejak 17 Agustus 2021. Sementara itu, dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kerja nyata Spei Bidana selama tiga tahun ini pun menorehkan citra baik.
Terbukti dengan mulai beroperasinya PLTMH Kalomdol untuk memasok Listrik 24 jam bagi Oksibil dan sekitarnya sejak 1 Maret 2024, diresmikannya Jembatan Sungai Digul 1 yang menghubungan Oksibil dan Iwur hingga ke wilayah Selatan, pembangunan perumahan dan sejumlah jalan raya penghubung, peningkatan bandara perintis di sejumlah distrik, dan penyediaan air minum.
“Kita sangat terisolir dan satu-satunya cara ya harus dengan terus membuka isolasi ini lewat jalan, jembatan, bandara,” tegasnya.
Spei Bidana juga mengajak seluruh rakyat Pegunungan Bintang untuk sama-sama menyukseskan agenda Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada November 2024. Ia secara khusus meminta kepada semua putra terbaik Pegubin yang ingin maju berkompetisi agar tidak membangun isu hoax dan kampanye hitam (black campaign) untuk saling menjatuhkan satu sama lain.
“Demokrasi kita harus semakin maju. Silahkan berpolitik secara bermartabat, mencari dukungan partai politik, dan bisa berkompetisi. Menjadi seorang bupati bukan untuk soal makan minum tetapi bagaimana ia menentukan masa depan seluruh rakyat. Dan ini panggilan Nurani bagi semua orang dan diatur oleh kontitusi,” tutupnya. (Aquino Ningdana/GMR)