Sekretaris Daerah Pegunungan Bintang Jeni Linthin, SH,M.Si menyerahkan secara simbolis beras bantuan kepada Kepala Distrik Okbab di Bandara Oksibil, Selasa, 23 April 2024 untuk selanjutnya diangkut menuju Distrik Okbab.

JAYAPURA (PB.COM)Pemerintah Daerah Kabupaten Pegunungan Bintang (Pegubin), Provinsi Papua Pegunungan mengirim bahan makanan dan perlengkapan tidur bagi ribuan warga Kampung Borban, Distrik Okbab yang mengungsi akibat tanah longsor di wilayah itu.

Bantuan itu dilepas oleh Sekretaris Daerah Pegubin Jeni Linthin, SH,M.Si didampingi Asisten I Setda Pegubin Nicolaus Uropmabin, S.IP,M.Si, Selasa, 23 April 2024 di Bandara Oksibil dan diangkut menggunakan pesawat AMA sebanyak 4 flight.

“Tadi kita kirim 150 karung beras, lalu ada bahan makanan seperti telur, mie, minyak goreng, gula pasir, garam, teh, kecap dan sebagainya. Juga ada kasur dan selimut. Kita kirim dengan pesawat AMA 4 flight. Rencananya esok juga dari Dinas Pertanian akan kirim 4 flight,” kata Sekda Jeni Linthin kepada papuabangkit.com, Selasa siang.

Bantuan itu, kata Jeni, dibawa oleh Kepala Distrik Okbab dan Sekretaris Kesbangpol siang tadi. Ia menambahkan, Pemda akan terus memantau kondisi para pengungsi di lapangan dan siap mengupdate data kebutuhan mereka.

“Tim akan melakukan survei, mungkin kita akan relokasi pemukiman mereka karena informasi yang kami dapat, longsor ini cukup parah. Kami akan masukkan dalam anggaran tahun 2025” kata Jeni.

Menurut mantan Sekwa Pegubin ini, Pemda Pegubin telah menerima data laporan dari Tim Penanganan Bencana Longsor Kampung Borban yang telah melakukan pendataan awal.

“Rencananya kita akan meminta bantuan juga dari Kementerian Sosial RI. Senin kita kirim. Sekali lagi, Pemerintah Daerah Pegunungan Bintang menyampaikan turut prihatin dan berempati yang tinggi dan siap menolong masyarakat,” tutupnya.

Terima Kasih

Terpisah, Kepala Kampung Borban Distrik Okbab Obeth Urwan menyampaikan terima kasih atas bantuan Pemda Pegubin yang sudah masuk ke pengungsi. Menurutnya, bencana ini telah membuat warga gelisah dan tidak beraktivitas seperti biasanya. Semuanya tidur di tempat pengungsian.

Para pengungsi tanah longsor di Distrik Okbab saat berada di tenda pengungsian.

“Makanan bantuan sudah masuk tadi 3 flight, hanya 1 flight mungkin esok. Terimakasih Bapak Bupati, Ibu Sekda dan seluruh jajaran. Tetapi yang masih kurang adalah selimut, pakaian dan obat-obatan,” kata Obeth melalui sambungan telepon.

Berdasarkan data yang diterima papuabangkit.com, terjadi longsor dan retakan tanah di Kampung Borban, Distrik Okbab selama sepekan lamanya. Insiden pertama terjadi pada Minggu malam, 14 April 2024 hingga Senin, 15 April 2o24 di beberapa titik yaitu titik pertama di Singpannengi, titik ke dua di bawah Perumahaan Sosial jalan menuju Sabin, dan titik ketiga di halaman Perumahan Sosial.

Warga Kampung Borban yang bergerak untuk mengungsi ke tempat aman.

Di hari kedua, Selasa tanggal 16 April 2024, peretakan tanah sekaligus terjadi gelombang pergeseran tanah di beberapa titik sebelumnya, diperkirakan sedalam 1-2 cm.

Tercatat ada 1.650 jiwa yang mengungsi ke tempat yang aman, terdiri dari 750 laki-laki dan 900 perempuan. Tak ada korban jiwa dalam bencana ini, namun sejumlah fasilitas rusak, di antaranya Gedung Puskesmas Okbab, 1 unit rumah dinas Pendidikan, 4 unit rumah dinas sosial.

Para pengungsi tanah longsor di Distrik Okbab saat berada di tenda pengungsian.

Sementara terdata 8 kandang babi, dan 12 kolam ikan, 12 ekor babi, 15 ekor ayam, dan 25 pohon buah merah hanyut akibat longsor. Juga ada belasan kebun keladi, petatas, dan nenas yang rusak dan hanyut akibat bencana longsor ini. (Gusty Masan Raya)

Facebook Comments Box