Gembala Jemaat Eden, Pdt. Reinhard Ohee bersama Wakil Gembala, Ketua Diaken Yarius Balingga dan jemaat, mengucap syukur atas HUT Jemaat GIDI Eden, Sabtu (20/04/2024) di Gereja Eden dengan memotong kue ulang tahun.

JAYAPURA (PB.COM) – Presiden Gereja Injili di Indonesia (GIDI) Pdt. Dorman Wandikbo berpesan kepada jemaat GIDI Eden Entrop bahwa gereja yang tumbuh dan berakar dalam Tuhan, akarnya harus dalam iman kepada Yesus Kristen.

Pesan penuh makna ini disampaikan Pdt. Dorman sebagai pembicara dalam Ibadah Syukur Hari Ulang Tahun (HUT) Jemaat GIDI Eden, Sabtu (20/04/2024) di Gereja Eden. Tema, “Memulai dengan Iman Melihat Rencana Tuhan” (Roma 1:17), ia melihat tiga bagian di dalam pembacaan Roma 1:17 ini.

Presiden GIDI Pdt. Dorman Wandikbo

Ia juga menjelaskan di dalam Alkitab Injil Matius 13, berbicara tentang kebenaran Firman Tuhan yang jatuh di dalam semak duri dan lain-lain. “Kenapa saya senang mengambil ayat ini dalam ulang tahun Jemaat Eden yang ke-9, karena orang GIDI, orang Papua sebenarnya sudah mengenal injil sejak 170 tahun yang lalu. Usia 170 tahun bukan hal yang baru, bukan hal yang gampang karena telah menghasilkan tiga generasi hingga saat ini,” ungkapnya.

Dorman bertanya, benarkah injil 170 tahun itu sudah mendarat di Tanah Papua? Apakah Injil 70 tahun itu sudah mendarat di wilayah pegunungan? Ini menjadi pertanyaan bagi semua jemaat. Di dalam Matius 13:17-18, pada bagian yang pertama menjelaskan tentang bagaimana berakar di dalam Yesus. Akar itu berbicara tentang gereja Tuhan itu hadir untuk membedakan mana yang jahat dan mana yang tidak jahat, mana yang baik dan mana yang tidak baik. Mana yang benar dan mana yang salah. Mana yang dosa dan mana yang bukan dosa.

“Kehadiran gereja menjelaskan tentang hal-hal itu. Karena itu, iman sangat penting. Berhubungan dengan ayat dalam Roma pasal 1:17, juga berbicara tentang iman,” ujar Pdt. Dorman.

Ia menekankan bahwa Gereja yang tumbuh dan berakar dalam Tuhan, akarnya harus dalam iman. Gereja tidak bisa berakar karena kekuatan manusia, gereja tidak bisa berakar karena banyaknya pendeta, gereja tidak bisa berakar karena perpuluhan, gereja tidak bisa berakar karena banyaknya teologi, gereja tidak bisa berakar karena banyak orang yang ikut perjamuman kudus, gereja tidak bisa berakar karena orang banyak yang dibaptis, tetapi gereja bisa berakar karena punya iman yang kuat di dalam Tuhan. Yaitu kepada Yesus Kristus.

Karena itu, Kekristenan kembali kepada akar dan akar adalah iman. Iman berbicara tentang keyakinan, keyakinan berbicara tentang mengharapkan, keyakinan berbicara tentang tidak melihat namun percaya bahwa Yesus adalah Tuhan. Dengan iman, yang tidak mungkin bagi manusia, sangat mungkin bagi Tuhan.

Menurut Pdt. Dorman usia tidak jadi masalah, yang paling penting adalah jangan menyangkali Tuhan dengan iman yang kita yakini. “Injil masuk Tanah Papua 170 tahun, di Pegunungan 70 tahun dan jemaat Eden 9 tahun, kita harus berterima kasih kepada Tuhan hari ini karena Dia telah menyelamatkan kita. Kita ada hari ini karena anugerah Tuhan, karena berkat Tuhan. Tuhan hanya minta satu, imanmu kepada Tuhan supaya kamu tetap kuat,” harapnya.

Kedua, untuk melihat ke depan, jemaat harus bertumbuh dalam Yesus. Pada bagian ayat ke-21 dari Kitab Matius 13, firman itu jatuh di jalan. Maksudnya, jemaat mendengarkan Firman Tuhan di gereja, tetapi waktu pulang lupa. Itu namanya iman yang di jalan-jalan, cepat sekali hilang. Yang ketiga jatuh di semak duri. Karena itu, tempat yang paling bagus mari datang kepada Tuhan. Tempat untuk kita cabut (semak duri) adalah datang ke gereja.datang ke persekutuan.tempat untuk kita cabut adalah datang dalam doa dan puasa. Kita tidak mampu, ada roh kudus yang akan mencabut itu.

Ketiga, persekutuan yang indah. “Tuhan akan memberkati terus gereja ini ke depan. Tuhan akan melawat terus gereja ini ke depan. Saya bangga dengan kalian semua, saya memuji Tuhan, saya berterima kasih,” lanjutnya.

Bersyukur Atas Perkembangan Jemaat

Sementara itu, Yarius Balingga, SE, Ketua Diaken dan Penanggungjawab Jemaat GIDI Eden, mengatakan, ia sangat bersyukur atas penambahan usia 9 tahun jemaat Eden. “Kami lihat hal positif di dalamnya, satu perkembangan bahwa semua jemaat ada di dalam kebersamaan baik itu dengan gembala, semua dalam satu kesatuan yang Tuhan taruh di sini,” katanya.

Di Klasis Port Numbay ada 32 jemaat, salah satunya jemaat Eden. Di dalam jemaat ini, kata Yarius, ada berbagai suku, baik pesisir, nusantara dan pegunungan. Selama bertumbuh di dalam Tuhan, itu menjadi hal yang sangat luar biasa.

“Hari ini kami sangat bersyukur karena kami merasa suatu gereja yang dalam proses perjalanan dua tahun saja kami bangun gereja ini. Tantangan yang kita hadapi baik lokal di sini, maupun ada pihak lain yang tidak setuju dengan tempat ini, tetapi Tuhan beperkara luar biasa,” lanjut Yarius. Jemaat satu hati merasa bahwa Tuhan-lah yang terbaik.

Ia melihat bahwa dalam usia sembilan tahun, jemaat semakin bertambah dan bertumbuh. Gembala kita saat ini pun, karakternya berbeda. Sangat berjiwa muda, dan jemaat yang sudah bergabung di gereja ini kalau ada yang tidak hadir, dikasih tahu dan diajak datang gereja. Pembinaan dan program di dalam jemaat berjalan sehingga hasilnya dalam jemaat benar-benar bisa dirasakan.

“Dan kami semua jemaat satu hati, kita adakan seminar, adakan retreat, itu suatu kekompakan dan terbukti hari ini gembala sampaikan bahwa usia 9 tahun ini kami mengucap syukur dengan memasak dalam rumah, kami bawa dan makan bersama-sama dengan tamu undangan,” tambahnya.

Menyambung Yarius, Gembala Jemaat Eden, Pdt. Reinhard Ohee mengatakan, Gereja Eden ada itu karena rencana Tuhan. “Ada dua lembaga yang pertama dibangun di dalam dunia ini yaitu pertama adalah keluarga dan kedua adalah gereja. Kami jemaat di dalam gereja ini ada karena rencana Tuhan. Terbukti hari ini kita bersyukur atas 9 tahun jemaat ini berdiri,” ucapnya.

Rencana ke depan, lanjutnya, tema, “Memulai dengan Iman Melihat Rencana Tuhan” mempunyai tujuan, pertama jemaat mulai dengan iman dan jemaat sedang melihat rencana Tuhan ke depan. “Ada visi besar yang kami lihat pasti akan lahir pemimpin-pemimpin yang akan dikaderkan oleh Tuhan melalui pemimpin-pemimpin yang ada,” lanjut Reinhard.

Data jemaat Eden saat ini, katanya kemudian, pemuda sudah ada 80 orang, anak-anak sekolah minggu sekitar 60 orang dan ada 45 kepala keluarga (KK) dengan total jumlah jemaat sekitar 400 orang. Ibadah Syukur dipenuhi dengan puji-pujian dan persembahan lagu-lagu pujian dari Anafri Voice, Trio Voice, grup akustik, dan lagu-lagu persembahan jemaat. Turut hadir Wakil Presiden GIDI, Pdt. Usman Kobak. Ibadah diakhiri dengan jamuan makan bersama jemaat dan tamu undangan. (Frida Adriana)

Facebook Comments Box