DENPASAR (PB.COM)—Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Provinsi Papua Tengah menggelar Training Officer Course (TOC) selama sebulan bagi para pegawainya guna meningkatkan kompetensi sebagai penyelenggara pendidikan dan pelatihan (Diklat) bagi para Aparatur Sipil Negara (ASN) di wilayah itu.
Giat yang diselenggarakan bekerja sama dengan Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI ini digelar secara daring sejak 18 Juni 2024, dilanjutkan dengan tahap evaluasi pada 3 Juli 2024, dan ditutup dengan Tahapan Klasikal di Denpasar, Bali, Rabu, 10 Juli 2024.
Di momen Tahapan Klasikal TOC yang diikuti 31 peserta, turut hadir Plt. Kepala LAN RI, Dr. Muhammad Taufiq, DEA, Kepala BKPSDM Provinsi Papua Tengah Roland James, S.STP,MM, dan sejumlah narasumber dari LAN. Di antaranya, Kepala Pusat Pembinaan Program dan Kebijakan Pengembangan Kompetensi ASN pada Lembaga Administrasi Negara (LAN) Dr. Tr. Erna Irawati, S.Sos, M.Pol.Adm.
Kepala BKPSDM Provinsi Papua Tengah Roland James mewakili Penjabat Gubernur Papua Tengah Dr. Ribka Haluk, S.Sos,MM dalam sambutannya mengatakan, sebuah lembaga pelatihan yang kompeten tidak hanya berkontribusi bagi peningkatan kompetensi ASN, tetapi juga dalam peningkatan kinerja organisasi dan akselerasi reformasi birokrasi.
“Untuk itulah, BKPSDM Provinsi Papua Tengah mengikuti TOC yang diselenggarakan oleh Lembaga Administrasi Negara dengn metode open online dan MOOC yang telah diikuti oleh para ASN melalui belajar mandiri dengan mengakses modul, melakukan evaluasi, dan ditutup dengan tahapan klasikal di tempat ini,” kata Roland.
Menurut Roland, untuk melaksanakan pelatihan yang lebih efektif dan efisien bagi para ASN, memang diperlukan penyelenggara yang kompeten. Oleh karena itu, pelatihan bagi penyelenggara dalam TOC ini sangat penting.
“Karena TOC ini menjadi sarana meningkatkan kemampuan penyelenggara dalam melaksanakan tugasnya melakukan pelayanan kepada peserta pelatihan, fasilitator dan para stakeholder pelatihan guna menyelenggarakan pelatihan yang kompeten. Sekalipun, kita memiliki banyak kekurangan, baik jumlah dan kualitas SDM penyelenggara pelatihan, fasilitas, maupun sarana prasarana pelatihan,” tuturnya.
Harapan LAN
Plt. Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI, Dr. Muhammad Taufiq, DEA dalam arahannya mengatakan, Provinsi Papua Tengah sebagai DOB membutuhkan ASN yang sigap dan kompeten untuk bekerja melayani masyarakat. Dan kunci kompetensi ASN ini ada di bawah tanggung jawab BKPSDM Papua Tengah sebagai instansi teknis yang menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan (Diklat) bagi para ASN.
“Sekalipun DOB baru, masyarakat tentunya tidak bisa menunggu lama para ASN bekerja secara professional. Dan bicara soal profesional, tidak ada seorangpun yang dari Rahim ibu langsung lahir professional. Kita belajar dari para atlit. Sampai mereka bisa berprestasi karena ada training, ada latihan. Sama dengan ASN, tidak akan jadi professional kalau tidak mengikuti pelatihan yang baik. Jadi inti kegiatan TOC ini, memastikan penyelenggara pelatihan bisa selenggaran pelatihan dengan baik,” kata Taufik.
Menurutnya, semua ASN harus profesional melalui program pengembangan kompetensi yang diatur dengan standar dan dikelola orang-orang yang profesional dan berkualitas. Oleh karena itu, ia berharap TOC ini menjadi kesempatan bagi semua ASN di lingkungan BKPSDM Papua Tengah agar bisa menjadi tenaga utama dalam lembaga pendidikan dan pelatihan bagi ASN ke depan.
“Provinsi Papua Tengah tidak akan punya ASN yang profesional kalau tidak memiliki penyelenggara yang profesional untuk menyiapkan mereka ke depan. Jadi itu tugas bapak ibu di di BKPSDM,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Pembinaan Program dan Kebijakan Pengembangan Kompetensi ASN pada Lembaga Administrasi Negara (LAN) Dr. Tr. Erna Irawati, S.Sos, M.Pol.Adm yang tampil sebagai salah satu narasumber meminta para peserta mendiskusikan tiga faktor penting yang menopang sebuah manajemen diklat yang baik. Peserta diminta menganalisis rencana strategis manajemen pelatihan, sumber daya manusia, dan sarana prasarana.
“Sebagai DOB kita maklumi ada banyak kekurangan di ketiga hal ini. Ini menjadi catatan ke depan bagi BKPSDM Papua untuk menyiapkannya agar bisa menyelenggarakan diklat yang baik bagi para ASN,” tutur Erna. (Gusty Masan Raya)