Penjabat Bupati Puncak Nenu Tabuni, S.Sos bersama Staf Ahli Bupati Puncak Bagian Kesejahteraan Masyarakat Ferry Laheba, Jumat, 24 Januari 2025, menunjukkan buku Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan atau Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA) yang akan di-launching pada Februari 2025 mendatang.

 

ILAGA (PB.COM)Dalam rangka menjaga ketahanan pangan di wilayah Kabupaten Puncak, Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Puncak berkolaborasi dengan sejumlah OPD  menerbitkan buku Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan atau Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA).

Penjabat Bupati Puncak Nenu Tabuni, S.Sos mengatakan, sejak diberi kepercayaan memimpin Puncak pada 30 Juli 2024, dirinya melakukan salah satu terobosan dengan meminta dinas terkait untuk menyusun buku ini supaya ada data yang valid.

Adapun beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Puncak yang ikut menyusun  buku Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan atau Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA) bersama Dinas Ketahanan Pangun, yakni Dinas Pertanian dan Perkebunan, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Dinas Perhubungan, Dinas Kesehatan, Dinas sosial, Badan pusat Statistik, Bappeda, dan Dinas Perindagkop

“Hari ini tim penyusun buku ini bertemu saya dan melakukan presentasi. Sebagai Penjabat Bupati, saya sangat mengapresiasi karena dari data ini terlihat, mana daerah yang rawan ketahanan pangan, mana pula daerah yang bisa mampu bertahan. Semua bisa kelihatan. Sejak awal memimpin Puncak, saya yang inisiatif membentuk tim ini,” kata Penjabat Bupati Nenu Tabuni, Kamis, 23 Januari 2025.

Menurut Nenu, data ini disusun oleh mereka yang paham terhadap situasi pangan di Kabupaten Puncak dengan melibatkan ahli ketahanan pangan dari Provinsi Papua Tengah. Dari data di aplikasi ini terlihat langsung daerah-daerah di Puncak yang dianggap sebagai rawan pangan.

“Buku ini akan di-launching pada Februar 2025 nanti oleh Kementian Lembaga terkait, dan juga Pemerintah Provinsi Papua Tengah,” tegas Nenu Tabuni.

Sementara itu, Ferry Laheba selaku Staf Ahli Bupati Puncak Bagian Kesejahteraan Masyarakat yang juga sebagai Ketua Tim Penyusun Buku FSVA mengatakan, Puncak menjadi kabupaten ketiga di Provinsi Papua Tengah setelah Mimika dan Nabire yang menerbitkan buku data ketahanan pangan.

Penjabat Bupati Nenu Tabuni foto bersama Tim Penyusun Buku Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan usai pertemuan di ruang kerjanya, Kamis, 23 Januari 2025.

“Ini merupakan satu langkah maju dari Kabupaten Puncak dan hasil inovasi dari bapak Penjabat Bupati Nenu Tabuni. Kita merupakan kabupaten daerah Pegunungan Papua yang paling pertama menyusun peta ketahanan pangan,” kata Ferry Laheba.

Menurut Ferry, dengan adanya buku ini, akan memberikan infomasi-informasi daerah mana saja untuk intervensi pemerintah dalam membuat program, mana program prioritas pertama, dan mana daerah-daerah yang menjadi prioritas kedua dan ketiga dalam FSVA.

Ia menambahkan, erat kaitannya dengan beberapa program prioritas nasional. Sebab dari data buku ini, kita bisa melihat daerah-daerah yang berpotensi memiliki stuntig, kemiskinan ekstrem dan inflasi daerah. (Diskominfo Puncak/GMR)

Facebook Comments Box