
Gubernur Papua Selatan, Prof. Dr. Ir. Apolo Safanpo, ST,MT menabuh tifa saat dikukuhkan menjadi keluarga Malind-Anim di Lapangan Mandala Merauke, Minggu, 9 Maret 2025 sore.
MERAUKE (PB.COM)— Gubernur Papua Selatan, Prof. Dr. Ir. Apolo Safanpo, ST,MT dikukuhkan menjadi keluarga Malind-Anim dan dipersilahkan mengatur dan memimpin Papua Selatan. Prosesi pengukuhan adat itu berlangsung di Lapangan Mandala Merauke, Minggu, 9 Maret 2025 sore.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh ketua golongan adat, dan juga kepada semua tua-tua adat dari tanah Marind yang sudah menerima saya sebagai bagian dari keluarga Malind-Anim di atas tanah ini,” kata Gubernur Apolo Safanpo usai mengikuti ritual pengukuhan adat.
Oleh karena itu, dengan segenap hati, tulus dan dengan iklas hati, Apolo mengaku telah menyerahkan diri kepada bapak-bapak dan kaka-kaka untuk menerima ia dan keluarga sebagai bagian dari keluarga besar Malind-Anim di tanah Malind.
Ia juga mengaku siap untuk mengabdikan diri, melayani, dan membangun negeri leluhur ini bersama. Karena itu, ia mengundang seluruh keluarga Malind-Anim bersatu bergandengan tangan, saling membantu, saling tolong menolong untuk bersama Pemda membangun Papua Selatan.
“Mari kita bangun negeri kita, dan kita hadirkan kesejahteraan bagi anak-anak kita, bagi masyarakat kita, masa depan anak-anak di negeri Selatan Tanah Papua ini. Semoga Tuhan dan leluhur kita memberikan berkat dan perlindungan kepada semua dalam menjalin kehidupan dan membangun negeri kita,” ujar mantan Rektor Universitas Cenderawasih Jayapura ini.
Pantauam media, sebelum acara ritual pengukuhan, Gubernur Apolo Safanpo dijemput dengan tarian-tarian khas Malind-Anim. Para penari mengenakan pakaian adat dan menabuh tifa serta menyanyikan lagu adat. Saat tiba di Lapangan Mandala, ketua golongan adat menjelaskan makna dari makanan tradisional yang disediakan kepada Gubernur Apolo.
“Sebenarnya prosesi ritual adat ini merupakan lanjutan dari pesta rakyat penjemputan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo-Paskalis Imadawa di bumi Animha,” katanya.
Ketua golongan adat Malind-Anim juga menjelaskan tentang cara memegang dan menabuh tifa/kadera saat hendak mengggunakannya untuk membuka acara-acara resmi pemerintahan agar jangan salah dipegang dan tabuh.
Lantaran, bunyi tifa melambangkan suara dari masyarakat adat Malind-Anim. Selain itu, tetua adat hadir juga meminta kepada Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo agar ke depannya bisa memfasilitasi serta melestarikan budaya Malind-Anim.
Setelah prosesi ritual adat Malind-Anim, Gubernur Apolo dipersilahkan mengatur dan mempimpin Papua Selatan. (Musa Abubar/GMR)