JAYAPURA (PB) : Wagub Papua (Wagub) Klemen Tinal, SE, MM melalui Syal for Noken menyampaikan pesan moral bagi semua orang di Papua siapapun untuk selalu bangga dengan Noken. Pasalnya, Unesco telah mengakui Noken sebagai salah-satu hak cipta dari Indonesia lebih khusus Papua.
Demikian disampaikan Klemen Tinal usai acara Buka Puasa Bersama Keluarga Besar Persaudaraan Setia Hati Terate dan Bapak Klemen Tinal, SE, MM di Swissbelt pecan lalu.
Ia mengatakan, pihaknya dari komunitas Noken yang mempunyai kepedulian terhadap Noken berpikir harus mulai suatu gerakan moral, sekaligus mengajak semua orang untuk mencintai, mengangkat dan mengkapitalisasi Noken ini bukan hanya menjadi produk lokal, tapi nasional dan internasional.
“Supaya juga regenerasi kedepan Noken ini tak hilang. Jangan hanya Noken ini diakui sebagai orang Indonesia punya dan orang Papua punya tapi dengan generasi yang begitu kemudian tak ada lagi yang bikin Noken. Jangan sampai anak-anak gengsi bikin Noken,” katanya.
Menurutnya, pihaknya bahkan ingin mengajak lembaga pendidikan diseluruh Papua, untuk menetapkan Noken sebagai mata pelajaran ektra kurikuler disekolah-sekolah.
“Ayo anak-anak sekolah itu diajar bikin Noken. Dan kita harus bangga you pakai Noken seluruh dunia ini you keliling nggak ada yang bikin Noken. Saya lebih bangga pakai Noken. Noken itu dibuat dengan penuh perasaan cinta. Noken itu selalu anak-anak itu Mamanya yang bikinkan,” katanya.
Namun demikian, katanya, pihaknya menganjurkan agar alangka lebih baik membuat Noken yang memakai bahan-bahan alam, bukan Noken yang benangnya dari pabrik. “Itu tak ada masalah kita hargai karya, tapi akan lebih baik lagi kalau pakai yang dari alamnya langsung. Mau anggrek mau apa tapi dari alam. Itu suatu proses yang luar biasa,” ucapnya.
Mengapa Syal for Noken, lanjutnya, pihaknya mengupayakan sebuah cara, supaya orang-orang menghargai Noken dan sebagainya. “Tentu kita sekarang bilang oke setiap orang kita bwerikan syal sebagai tanda untuk mensupport dia. Setiap orang yang pakai Noken kita bilang terima kasih you sudah pakai Noken. Itu sebagai menstimulus atau merangsang mereka ternyata orang menghargai saya,” tuturnya.
Sudah berapa banyak syal yang dibagikan, katanya, pihaknya membagikan syal sebanyak mungkin dengan pelbagai motif seperti burung Cenderawasih.
“Ini kan hanya menandakan ini dari Papua. Kalau syal ini tak terlalu poin ya ini hanya sebagai anu tapi poinnya adalah Noken. Jangan syalnya yang jadi up-date, tapi Nokennya yang harus up-date. Ini malah orang gila syal. Kalau kau mau syal beli aja di toko banyak yang jual.
Ia menjelaskan, pihaknya memiliki motif, kreasi dan hak cipta syal. “Kalaua orang coba-coba contoh saya tuntut, karena ini sudah dipatenkan. Nggak apa-apa ada nama saya juga supaya kamu ingat terus,” cetusnya.
Sudah ada Perda Noken yang mewajibkan PNS memakai Noken, pungkasnya, itu kanceck list bagi PNS, sebab sesuatu yang diwajibkan biasanya terpaksa. Tapi sesuatu yang dia sendiri inginkan itu luar biasa.
“Yang kita mau mengajak ini supaya orang dengan sendirinya dari hatinya bukan karena terpaksa sebagai PNS dia wajib sesuatu yang dipaksa-paksa kurang bagus,” bebernya.
Karenanya, lanjutnya, pihaknya terus berupaya mengedukasi masyarakat supaya timbul keinginanan dari dalam dirinya. Dan pihaknya berusaha bukan ke PNS, karena dia sudah pasti memakai Noken untuk wilayah-wilayah tertentu yang ada Perdanya.
“Tapi kita berusaha bukan ke PNS tapi 60 persen suadara kita yang non Papua,” imbuh Wagub. (Marcel/PB)