JAYAPURA (PB.COM)—Kondisi 8 rumah sakit rujukan yang menangani pasien Covid di Papua, khususnya di wilayah Kota Jayapura dan Sentani saat ini penuh. Oleh karena itu, pihak Satgas Covid-19 mendorong agar proses persalinan normal bagi ibu hamil dilakukan di Puskesmas untuk beberapa bulan ke depan.
“Kami sudah dorong agar ibu-ibu hamil, khususnya yang melahirkan dalam kondisi normal itu dilayani di Puskesmas. Kami sudah diskusikan itu dengan Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura untuk mengoperasionalkan kamar-kamar bersalin agar kasus-kasus yang bisa lahir normal, dapat ditangani di Puskesmas dengan protokol kesehatan,” kata Juru Bicara Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Provinsi Papua, dr. Silwanus Sumule, Sp.OG(K) saat memberi keterangan pers secara virtual dari Posko Satgas Covid-19 Provinsi Papua, Kamis (07/05/2020).
Menurut Sumule, saat ini pasien positif Covid di Kota Jayapura sebanyak 29 orang sedangkan Kabupaten Jayapura sejumlah 27 orang. Belum lagi, ada pasien rujukan dari Sarmi dan Keerom yang juga dilayani di Jayapura, serta puluhan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
Adapun kedelapan rumah sakit rujukan covid yang tengah melayani pasien di wilayah Jayapura itu yakni RSUD Jayapura, RSUD Abepura, RSUD Yowari, RS Bhayangkara, RS Marthen Indey, RS Angkatan Laut, RS Dian Harapan dan RS Provita
“Dan semua pasien yang masuk di UGD rumah sakit, harus diperiksa rapid test termasuk ibu hamil,” tegas Sumule.
Ia mengakui pihaknya juga mendorong agar Sistem Rujukan Terintegrasi (Sisrute) dalam pelayanan Covid diberlakukan di Jayapura dan Papua umumnya.
“Secara teori kita sudah menerapkan, namun dalam implementasinya belum optimal. Artinya, secara sistem sudah ada. Memang ada beberapa kasus yang sudah jalan, tapi belum optimal,” katanya.
13 Puskesmas Kota Jayapura Siap
Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura dr. Ni Nyoman Sri Antari mengatakan pihaknya sudah menyiapkan 13 Puskesmas untuk menerima persalinan partus normal sesuai tupoksinya, termasuk juga pelayanan pasien lainnya.
“Selama ini kita di Puskesmas memang menolong persalinan, baik yang punya rumah singgah maupun tidak, semuanya layani persalinan,” kata Nyoman.
Menurut Nyoman, dari 13 Puskesmas di Kota Jayapura, saat ini ada 4 Puskesmas yang memiliki rumah tunggu yakni Puskesmas Twano, Yoka, Abepante, dan Koya Barat. Sementara Puskesmas lainnya kendati belum tersedia rumah tunggu, tetapi tetap menerima pelayanan persalinan normal.
“Apalagi kami sudah melengkapi semua petugas medis di Puskesmas dengan APD (Alat Pelindung Diri). Jadi tidak ada masalah dan Puskesmas kami sudah terakreditasi semua. Ranahnya partus normal itu memang di Puskesmas,” tegasnya.
Ia mengatakan bahwa ketika mendengar kasus Covid, petugas medis di Puskesmas Kota Jayapura pun awalnya merasa ketakutan saat melayani pasien. Apalagi, ketika itu tak didukung dengan APD yang cukup.
“Sehingga di awal-awal (wabah Covid-Red.) kami pakai on call, pelayanan melalui call center. Setelah kami sudah dapat APD dan saya menenangkan teman-teman petugas medis, mereka mulai bekerja normal. Sebab kami sebenarnya juga gak suka merujuk pasien, selagi kami bisa tangani. Sekarang semua Puskesmas malah kami bekali dengan rapid test kepada masyarakat, sehingga tak masalah,” kata dr. Nyoman.
Berdasarkan data per 7 Mei 2020, sebanyak 252 orang di Provinsi Papua positif terinfeksi Covid-19, dimana 182 pasien saat ini sedang dirawat (72 persen), 63 orang dinyatakan sembuh (25 persen) dan 7 orang meningggal dunia (3 persen). Sedangkan Orang Dalam Pemantauan sebanyak 2.469 dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 390 orang. (Gusty Masan Raya)