Ikatan Keluarga Besar Klasis Heluk Ninia (IKBKHN) di Jayapura, Yarius Balingga, SE, menyalakan lilin Natal.

JAYAPURA (PB.COM) – Ikatan Keluarga Besar Klasis Heluk Ninia (IKBKHN) di Jayapura merayakan ibadah Natal bersama, Selasa (13/12/2022) di Gereja GIDI Jemaat Eden, Entrop.

Di bawah tema, “Natal Membawa Kabar Baik” (Lukas 2: 10-14) dan subtema, “Melalui Ibadah Perayaan Natal, Keluarga Besar Heluk Ninia Kompak dan Selalu Menjadi Satu Dalam Kasih Kristus”, perayaan Natal berlangsung penuh hikmat dengan puji-pujian dan kesaksian-kesaksian dari anggota keluarga Klasis Heluk Ninia yang datang dari Sentani hingga Base-G Jayapura.

Pdt. Reinhard Ohee, selaku Gembala Jemaat Eden, menjadi pengkotbah dalam ibadah Natal tersebut, dengan pembacaan Firman Tuhan terambil dari Kitab Lukas 2:10-14. Ia mengemukakan, sesuai tema Natal membawa kabar baik, mengingatkan kembali semua orang GIDI bahwa kabar baik itu disampaikan kepada orang-orang yang hebat, yang dulunya hidup dalam ketertinggalan, keterbelakangan, kebodohan dan keterisolasian.

Beberapa kalimat motivasi untuk menjadi kompak sesuai subtema Natal, menurut Pdt.Reinhard, dalam Lukas 2:14, yang pertama adalah hidup untuk kemuliaan Tuhan. “Orang yang mau melihat kemuliaan Tuhan harus hidup takut Tuhan,” kata Pdt. Reinhard. Hal ini sesuai ayat 14 dalam Lukas pasal 2, “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.”

Menurut Pdt. Reinhard, jika orang sudah hidup untuk kemuliaan Tuhan, otomatis surga mengintervensi  hidupnya sehingga tetap kompak dan bersatu. Dampak dari bersatu akan mempengaruhi seluruh dunia untuk bersatu pula.

Motivasi yang kedua adalah hidup untuk damai sejahtera. “Artinya perbuatlah sesuai apa yang ada padamu,” ucap dia. Damai sejahtera artinya berpikir hal yang baik dan berbuat hal yang baik. Menurutnya, dalam dua tahun ke depan akan terjadi perubahan besar kalau orang belajar hidup damai sejahtera. Dunia pun akan terasa tenang dalam perlindungan-Nya.

Motivasi ketiga adalah saling mengajar di dalam Tuhan. Sesuai ayat 12, “Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan.” Di sini, jelas Pdt. Reinhard para malaikat saling melihat satu dengan yang lain. Karena itu, hidup ini harus saling melihat satu dengan yang lain. “Hidup ini ada untuk kita datang pada Tuhan,” ucapnya.

Jika tidak bisa saling mengajar, saling mengajak orang lain, Pdt. Reinhard menyarankan agar mengajak diri sendiri datang pada Tuhan. “Untuk meningkatkan kekompakan dan kebersamaan dalam Kristus, harus saling mengajak,” katanya. Yang terjadi jika saling mengajak datang pada Tuhan adalah, mendengar kebenaran Firman Tuhan yang isinya tajam, menembus masuk sampai di sumsum tulang.

“Hidup di dalam gereja, kita akan melihat apa yang Tuhan buat di dalam hidup kita. Karena itu, belajar untuk kemuliaan Tuhan,” ajak Pdt. Reinhard.

Setelah menyampaikan Firman Tuhan, pengurus IKBKHN menyampaikan kesan dan pesan Natal yang intinya mengajak anggota keluarga besar Klasis Heluk Ninia untuk melakukan Firman Tuhan dan tetap semangat terus untuk memuliakan Tuhan. Karena gembala-gembala dan orang Majus mendengar kabar baik, sehingga mereka datang dan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan yaitu Yesus Kristus.

Sementara itu, intelektual IKBKHN, Yarius Balingga, SE, turut menyampaikan pesan Natal kepada pengurus dan anggota IKBKHN. Ia mengatakan, setelah 22 tahun persekutuan ini berjalan, di ujung tahun 2022 kita mendapatkan keselamatan yang sesungguhnya. “Ini kebersamaan yang dibangun bersama Tuhan,” ujarnya.

Bagaimana cara untuk merayakan Natal? Menurut Yarius, sejatinya Natal adalah menyembah dan memberi untuk Tuhan. “Hari ini kita menyembah dan memuji Tuhan. Itu adalah hal yang luar biasa,” tambahnya. Ia mengajak undangan Natal yang hadir untuk refleksi pribadi, apa yang sudah diperbuat selama tahun 2022. Ini menjadi renungan pribadi untuk melangkah lebih baik lagi di tahun 2023.

Ia juga berpesan juga kepada ketua-ketua pemuda di Klasis Heluk Ninia yang terdiri dari 12 gereja agar melihat anggota-anggota pemudanya, selama ini mereka bergereja di mana. “Ini harus dicek sehingga tahun 2023 ibadah-ibadah harus jalan,” katanya mengingatkan.

Kepada ibu-ibu, Yarius juga mengingatkan agar selalu menjaga sikap tutur kata. Dengan kata lain, berusaha untuk tidak bicara tentang orang lain tetapi fokus pada hal positif dan berubah ke arah yang lebih baik lagi, demi kemuliaan Tuhan. (Frida Adriana)

Facebook Comments Box