Suasana Grand Launching Program Wirausaha Merdeka di Begeri Tapal Batas 2 Di Universitas Cenderawasih

JAYAPURA (PB.COM) – Program Wirausaha Merdeka Di Negeri Tapal Batas 2 melakukan onboarding peserta Pada tanggal 4 Oktober 2023. Fase Onboarding adalah Fase dimana Peserta WMK melakukan magang setelah mengikuti Fase pelatihan  sebelumnya.

Wakil Ketua Tim WMK Universitas Cenderawasih, Remuz Kmurawak menjelaskan, fase onboarding  merupakan fase penting dimana mahasiswa peserta program wirausaha Merdeka akan magang di UMKM untuk mempelajari segala hal yang dapat menolong mereka menjadi entrepreneur.
“Fase onboarding akan menolong mahasiswa, dimana mereka akan langsung melakukan praktek kewirausahaan, mulai dari desain produk, kemasan, validasi pasar, serta berbagai hal penting,” urainya.

Menurut Remuz Kmurawak, Program Wirausaha Merdeka yang mengangkat Tema Wirausaha Merdeka di Negeri Tapal Batas 2 merupakan sebuah program yang dilakukan oleh Universitas Cenderawasih beserta 33 Perguruan Tinggi lainnya, dalam rangka mempersiapkan  mahasiswa yang mau menjadi wirausaha.

Proses Onboarding di PT Noken Inovasi Teknologi

Pada fase Onboarding ini, lanjut dia, 192 mahasiswa dari 10 Perguruan tinggi mitra  akan dibagi dalam 38 kelompok, serta ditempatkan magang di 19  UMKM. 10 Perguruan Tinggi mitra ini tersebar dari Sumatera Utara, hingga Papua. Mahasiswa juga didampingi oleh Dosen Pendamping Lapangan (DPL) dan Mentor (UMKM) dalam proses pengembangan prototype produk. Mahasiswa diberikan fasilitas untuk belajar serta menggunakan fasilitas yang disediakan oleh UMKM. Mahasiswa mendiskusikan produk yang ingin dikembangkan, sharing ide dan usulan bersama mentor dan DPL tentang tahapan-tahapan yang harus dilalui, persiapan produknya, pemasaran dan berbagai hal mendasar yang perlu diketahui mahasiswa.

Onboarding di Tong Pu Cafe, Kepulauan Yapen

“Proses onboarding akan dilalui selama 12 minggu, pada tahapan ini kelompok selain berdiskusi bersama mentor dan DPL, kelompok juga melakukan pembelajaran mandiri dengan terus memproduksi dan “menyempurnakan” tampilan produk agar lebih baik. Pada Proses pembelajaran mandiri berlangsung, kelompok melakukan pengenalan produk dengan penjualan melalui sosial media (instagram), melakukan analisis pasar dengan menerapkan strategi penjualan yang menarik konsumen serta mendesain logo maupun stiker produk yang dibuat,” pungkas Remuz. (Adm)

Facebook Comments Box